Jurnalnetizen.com – Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menyatakan, program Sekolah Rakyat yang digagas pemerintah telah menghidupkan kembali harapan masyarakat prasejahtera untuk hidup layak dan meraih cita-cita.
Dalam acara diskusi di Jakarta, Sabtu, ia menyampaikan sejumlah calon mahasiswa Sekolah Rakyat menyampaikan rasa terima kasih atas program tersebut saat mengunjungi sejumlah lokasi Sekolah Rakyat.
“Harapan itu kembali muncul saat masyarakat prasejahtera ini sudah tidak punya harapan lagi,” ujarnya.
Ia menilai antusiasme masyarakat merupakan hal positif, yang menunjukkan bahwa mereka tidak hanya ingin menjadi penerima manfaat, tetapi juga berperan aktif dalam mengembangkan diri.
Wamensos menegaskan, berdasarkan asesmen yang dilakukan kementeriannya dan Data Sosial Ekonomi Terpadu Nasional (DTSEN), program Sekolah Rakyat saat ini sangat diminati oleh masyarakat prasejahtera.
Selain program sekolah gratis bagi anak, pemerintah telah menyiapkan berbagai program pemberdayaan untuk mendukung keluarga, seperti Bantuan Rehabilitasi Sosial (Atensi) dan Program Keluarga Harapan (PKH).
“Kita ingin menggeser dari bantuan sosial pasif ke bantuan sosial aktif dalam bentuk intervensi, seperti bantuan pemberdayaan usaha,” ujarnya.
Lebih lanjut, Agus Jabo Priyono meminta kolaborasi antarseluruh kementerian dan lembaga untuk turut mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia.
Sebelumnya, di Banten, Jumat, Menteri Sosial Saifullah Yusuf memastikan program sekolah gratis akan diujicobakan di 100 lokasi pada 2025 sebagai bagian dari upaya pengentasan kemiskinan.
Ia mencatat pembangunan sekolah-sekolah tersebut akan dilakukan secara bertahap. Saat ini, tengah dilakukan renovasi terhadap 65 gedung yang akan dijadikan lokasi sementara program tersebut.
Menteri mengatakan, hingga saat ini sudah ada 35 lokasi tambahan yang diusulkan untuk program tersebut, sehingga total lokasi uji coba menjadi 100 lokasi.