Jurnalnetizen.com – VinFast dan unit pengisian dayanya, V-Green, berencana untuk berinvestasi $300 juta untuk membangun 63.000 stasiun pengisian daya kendaraan listrik di seluruh Indonesia pada akhir tahun 2025, menandai dorongan signifikan ke pasar EV yang sedang berkembang di Asia Tenggara.
“V-Green dan VinFast telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan empat mitra strategis untuk membangun 63.000 stasiun pengisian daya EV di Indonesia. Mitra-mitra ini adalah Chargecore, Chargepoint, Amarta Group, dan CVS,” kata perusahaan tersebut dalam pernyataan bersama yang dirilis pada hari Jumat.
Berdasarkan rencana tersebut, V-Green akan berinvestasi langsung di 20 persen dari total stasiun pengisian daya, sementara infrastruktur yang tersisa akan dikembangkan melalui kontrak kerja sama bisnis (BCC). Chargecore akan berinvestasi setidaknya $30 juta pada tahun 2025, sementara Chargepoint, Amarta Group, dan CVS masing-masing akan berkontribusi sekitar $5,3 juta per tahun.
Untuk menarik mitra dan mempercepat penerapan, V-Green menawarkan tarif pembelian listrik sebesar Rp 750 per kilowatt-jam, dengan jaminan pengembalian hingga 25 persen selama tiga tahun pertama.
Mai Truong Giang, Presiden Direktur V-Green Indonesia, mengatakan bahwa bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan terkemuka Indonesia merupakan bagian penting dari rencana pengisian daya kendaraan listrik global mereka. Ia menambahkan bahwa, seiring dengan meningkatnya permintaan kendaraan listrik di Asia Tenggara, mitra mereka akan membantu menciptakan sistem mobilitas hijau yang modern.
CEO Chargecore John Yan menyambut baik kemitraan tersebut, menyebutnya penting bagi transisi Indonesia menuju masa depan transportasi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
“Kami berkomitmen untuk memperkuat infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik di Indonesia,” kata Yan.
VinFast telah memperkenalkan empat model kendaraan listrik di Indonesia VF 3, VF 5, VF 6, dan VF e34 hanya dalam waktu satu tahun.