Jurnalnetizen.com – Tim Medis Gawat Darurat Indonesia telah melayani ribuan korban gempa di Myanmar yang menderita penyakit pernapasan dan membutuhkan tindakan pembedahan, serta memberikan layanan kebidanan bagi ibu hamil.
“Ada dua ibu hamil, dengan usia kehamilan 16 dan 32 minggu, yang sedang dirawat oleh Tim Medis Gawat Darurat Indonesia di Myanmar,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari dalam keterangannya, Jumat (11/4).
Ia menambahkan bahwa tim medis juga telah melakukan operasi kecil dan menawarkan perawatan yang mencakup tindakan darurat bagi warga terdampak lainnya.
Tim Medis Gawat Darurat Indonesia telah bertugas di Myanmar sejak 3 April, bersama dengan tim SAR Indonesia (INASAR), sebagai bagian dari misi kemanusiaan yang diamanatkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Tenaga medis darurat Indonesia terdiri dari 32 personel dengan keahlian yang beragam, seperti dokter umum, dokter spesialis, perawat, bidan, serta petugas administrasi dan logistik.
Tenaga medis darurat tersebut juga terdiri dari lima orang tenaga medis dari Bulan Sabit Merah Indonesia dan didukung oleh tenaga medis lokal di Myanmar.
Pelayanan kesehatan difasilitasi melalui lima tenda darurat yang dibangun khusus di area Rumah Sakit 50 Oattara Thiri, Kota Naypyitaw, Myanmar. Setiap tenda memiliki fungsi khusus, yaitu sebagai unit gawat darurat, poliklinik rawat jalan, ruang observasi, apotek, dan gudang logistik.
Dengan fasilitas tersebut, Abdul menegaskan bahwa tenaga medis darurat Indonesia dapat secara mandiri melakukan tindakan medis, termasuk tindakan pembedahan dan pemberian obat-obatan yang dibawa langsung dari Indonesia.
Ia menyatakan bahwa tenaga medis darurat Indonesia telah menangani berbagai kondisi, seperti hipertensi, nyeri otot, infeksi saluran pernapasan, gangguan lambung, luka, vertigo, stroke, dan penyakit kulit.
Mereka juga menangani keadaan darurat terkait gempa bumi seperti luka robek dan patah tulang.
Hingga Kamis (10 April), Tim Medis Gawat Darurat Indonesia telah melayani dan merawat sedikitnya 1.112 warga yang terkena dampak gempa bumi berkekuatan 7,7 SR yang menghancurkan beberapa bangunan di Myanmar.