Jurnalnetizen.com – Seorang warga negara Afrika membuat kepanikan di Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, pada hari Senin setelah mengamuk dan menjadi perbincangan hangat di media sosial. Pihak berwenang mengatakan bahwa pria yang saat itu dilaporkan dalam keadaan mabuk itu bertindak karena pertengkaran rumah tangga.
Video yang diunggah di X (sebelumnya Twitter) menunjukkan pria bertelanjang dada itu, basah kuyup dengan minyak goreng dan hanya mengenakan celana pendek, berteriak dan merusak barang-barang di dalam sebuah supermarket yang terletak di kompleks perumahan Kalibata City. Rak-rak dibiarkan berantakan karena barang dagangan terlempar ke lantai, yang membuat pembeli dan warga khawatir.
Petugas keamanan terlihat mengawal pria itu dari tempat kejadian sementara orang-orang yang melihat kejadian itu merekam kejadian tersebut. Saksi mata melaporkan bahwa pria itu telah menyandera seorang wanita untuk sementara waktu dan diduga melemparkan anaknya sendiri selama kejadian itu. Untungnya, anak itu tidak terluka dan segera diamankan oleh pihak berwenang.
Kapolsek Pancoran, Kompol Mansur, membenarkan bahwa tindakan pria itu bermula dari masalah keluarga dan mengatakan bahwa ini bukan pertama kalinya perilaku seperti itu terjadi. “Ini dipicu masalah rumah tangga. Kejadiannya sebelum hari raya Idulfitri, istri minta perlindungan,” kata Mansur kepada wartawan, Senin.
Setelah ledakan itu, pria itu terluka dan dibawa ke Rumah Sakit Polri di Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk dirawat. Pihak berwenang tidak menangkapnya di tempat, tetapi bernegosiasi untuk mengawalnya dengan damai untuk mendapatkan bantuan medis. “Kami katakan kepadanya bahwa dia tidak ditangkap. Kami hanya ingin mengamankan dan merawatnya,” jelas Mansur.
Polisi mengatakan bahwa orang tersebut adalah penghuni lama kompleks apartemen Kalibata City dan tidak menghadapi pelanggaran terkait keimigrasian. Namun, alamat terdaftarnya berada di Jakarta Barat, bukan Jakarta Selatan.
Polisi sekarang sedang menyelidiki keseluruhan ruang lingkup insiden tersebut, termasuk potensi membahayakan orang lain, gangguan publik, dan apakah tindakan hukum lebih lanjut akan diambil. Hingga Selasa, pria itu masih dalam pengawasan, dan pihak berwenang belum mengonfirmasi apakah dia akan menghadapi tuntutan resmi. Istri dan anaknya aman, menurut pejabat setempat.