Jurnalnetizen.com – Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menegaskan proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF) terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,7 persen tahun ini tidak boleh menyurutkan semangat dan optimisme nasional.
Dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu, Hadi mengatakan proyeksi ekonomi seperti itu merupakan hal yang lumrah dari lembaga-lembaga internasional.
“Wajar jika lembaga-lembaga memberikan penilaian atau proyeksi pertumbuhan ekonomi negara kita,” ujarnya.
Namun, ia menegaskan pemerintah Indonesia tetap optimis dengan kekuatan fundamental ekonomi nasional.
Ia menyoroti sejumlah indikator positif ekonomi Indonesia, antara lain pertumbuhan ekonomi yang stabil, inflasi yang terkendali, konsumsi rumah tangga yang kuat, dan iklim investasi yang terjaga.
“Iklim investasi kita juga terjaga, terbukti dari pencapaian target investasi pada triwulan I,” ujarnya.
Hadi juga menyoroti upaya pemerintah yang terus mendorong kerja sama investasi dengan berbagai negara, termasuk menyederhanakan regulasi yang dinilai menghambat proses investasi.
“Di satu sisi, pemerintah gencar mendorong kerja sama investasi, sekaligus menyederhanakan dan mengevaluasi ulang regulasi yang berpotensi menghambat proses investasi,” ujarnya.
Hadi mengajak seluruh elemen bangsa untuk tetap bersatu dan percaya diri menghadapi tantangan ekonomi global.
“Kita perlu kolaborasi antara pemerintah, swasta, pekerja, dan masyarakat. Mari kita bersama-sama membangun ekonomi kita ke depan dengan penuh optimisme,” tegasnya.
Dalam laporan World Economic Outlook April 2025, IMF merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 dari 5,1 persen menjadi 4,7 persen.
Bank Dunia sebelumnya juga memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh lima persen tahun ini, tetapi kemudian menurunkan proyeksinya menjadi 4,7 persen.