Jurnalnetizen.com – Perusahaan elektronik lokal Indonesia, Polytron, resmi memulai produksi massal kendaraan listriknya di Indonesia.
Hanya sebulan setelah membuka ruang pamer Polytron EV Gallery & Service pertamanya di Jakarta Selatan, Polytron telah memulai produksi semi-knockdown (SKD) kendaraan listrik G3+ dan G3 di fasilitas Handal Indonesia Motor di Purwakarta, Jawa Barat.
Dalam pernyataan resminya pada hari Jumat, Polytron menyatakan bahwa lini produksinya menggunakan peralatan canggih, termasuk sistem Dyno Test yang canggih yang mampu menguji kendaraan FWD, RWD, dan AWD dengan pengaturan jarak sumbu roda yang fleksibel. Sistem ini dilengkapi pemantauan suhu baterai secara real-time selama pengujian kinerja untuk memastikan keamanan dan kinerja kendaraan sejak awal.
Perusahaan menyatakan bahwa kendaraan listriknya menjalani beberapa tahap pengujian di bawah protokol Uji Keamanan Listrik, yang meliputi pengujian pemasangan baterai, pengujian proses perakitan, pengujian kebocoran hujan dan air, serta inspeksi pra-pengiriman (PDC) sebelum pengiriman ke pelanggan.
“Proses yang ketat ini menunjukkan komitmen penuh Polytron terhadap standar keselamatan, kualitas produksi, dan kepuasan pelanggan,” kata CEO Polytron, Hariono.
Polytron telah berinvestasi pada peralatan otomatis canggih, termasuk mesin pengisian vakum, sistem uji kinerja dinamis, perangkat uji keselamatan, dan alat kalibrasi ADAS untuk mendukung produksinya. Fasilitas di Purwakarta ini memiliki kapasitas produksi hingga 30.000 kendaraan listrik per tahun.
Polytron G3+ dan G3 ditawarkan dalam dua skema kepemilikan. Pelanggan dapat memilih model “Beli untuk Memiliki”, yang sudah termasuk baterai, dengan garansi baterai delapan tahun atau 180.000 kilometer dan garansi kendaraan lima tahun atau 150.000 kilometer, serta jaminan nilai jual kembali hingga 70 persen dalam tiga tahun. Sebagai alternatif, pelanggan dapat memilih skema Baterai sebagai Layanan (BaaS), yaitu membeli kendaraan tanpa baterai dan menikmati garansi baterai seumur hidup selama masa sewa, sehingga kepemilikan kendaraan listrik lebih mudah diakses.
Langkah Polytron menuju produksi massal sejalan dengan upaya Indonesia untuk mencapai tujuan Net Zero Emission pada tahun 2060, yang memperkuat komitmennya untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik nasional sekaligus berkontribusi pada transisi hijau di negara ini.