Jurnalnetizen.com – Perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,12 persen pada kuartal kedua tahun 2025, melampaui beberapa negara ekonomi utama di Asia Tenggara, termasuk Malaysia, Singapura, dan Thailand, menurut data resmi yang dirilis pada hari Selasa.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan triwulanan terkuat dalam dua tahun terakhir, melampaui semua ekspektasi pasar dan memperkuat ketahanan bangsa di tengah ketidakpastian ekonomi regional.
Sebagai perbandingan, perekonomian Malaysia tumbuh sebesar 4,5 persen pada kuartal yang sama, berdasarkan estimasi awal. Singapura mencatat pertumbuhan sebesar 4,3 persen, sementara Thailand diproyeksikan hanya tumbuh sebesar 2,3 persen, menurut estimasi Bank of Thailand.
Namun, pertumbuhan Indonesia masih dilampaui oleh Vietnam dan kemungkinan besar Filipina. Vietnam melaporkan ekspansi yang impresif sebesar 7,96 persen pada kuartal kedua tercepat sejak kuartal ketiga 2023 — naik dari 6,93 persen pada kuartal sebelumnya. Filipina dijadwalkan merilis angka Q2 pada tanggal 7 Agustus, dengan perkiraan konsensus menunjukkan pertumbuhan 5,5 persen.
Kinerja Indonesia yang kuat didorong oleh pertumbuhan positif di seluruh sektor industri, menurut BPS. Kontributor terbesar terhadap produk domestik bruto adalah sektor manufaktur, pertanian, perdagangan, dan pertambangan, yang secara kolektif menyumbang 63,59 persen dari PDB.
Data yang kuat ini mengirimkan sinyal positif ke pasar keuangan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat ke wilayah positif, mencapai level tertinggi intraday di 7.541,35, sementara rupiah menguat tipis 0,03 persen menjadi Rp16.385 per dolar AS.