Jurnalnetizen.com – Menteri Perdagangan RI Budi Santoso menghimbau pemerintah Jepang untuk meningkatkan investasi di Indonesia, khususnya di sektor perdagangan dan industri pendukung.
Imbauan peningkatan investasi ini disampaikannya saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Jepang Miyaji Takuma di Jeju, Korea Selatan, beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan, Indonesia terbuka untuk mendengar dan mencari solusi bersama demi menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif.
“Indonesia mengundang Jepang untuk meningkatkan investasi di Indonesia, khususnya di sektor perdagangan dan industri pendukung. Kami terbuka untuk mendengar dan mencari solusi atas kendala apa pun dalam proses investasi,” katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu.
Dalam menyikapi tantangan dinamika global, Indonesia menegaskan akan terus berpegang pada prinsip perdagangan yang terbuka, adil, dan berdasarkan aturan, imbuhnya.
Ia kemudian menyampaikan komitmen Indonesia untuk meningkatkan akses pasar dengan melakukan ekspansi ke negara-negara nontradisional guna menjaga stabilitas dan keberlanjutan pertumbuhan ekspor nasional.
“Kami percaya bahwa pendekatan kolaboratif dan terbuka penting untuk menjaga stabilitas perdagangan regional dan global,” kata menteri tersebut.
Selain itu, ia juga meminta dukungan Jepang bagi proses aksesi Indonesia pada Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP).
Indonesia meminta dukungan penuh Jepang bagi pembentukan Kelompok Kerja Aksesi agar dapat memulai proses negosiasi akses pasar, termasuk perdagangan barang, jasa, investasi, dan pengadaan pemerintah, katanya.
Sementara itu, dalam pertemuan tersebut, Menteri Takuma juga menyampaikan apresiasinya atas sikap Indonesia di tengah situasi perdagangan global yang semakin menegangkan.
Jepang menilai pendekatan Indonesia yang mengutamakan kerja sama dan dialog yang konstruktif sebagai langkah positif dalam menjaga stabilitas ekonomi kawasan.
Ia juga mengundang Menteri Santoso untuk hadir di Osaka Kansai Expo 2025, pada April-Oktober 2025.
Total nilai perdagangan Indonesia-Jepang periode Januari-Maret 2025 tercatat sebesar US$7,70 miliar.
Pada tahun 2024 tercatat sebesar US$35,67 miliar dengan nilai ekspor Indonesia ke Jepang sebesar US$20,71 miliar dan impor sebesar US$14,96 miliar.
Dengan demikian, Indonesia menikmati surplus perdagangan sebesar US$5,74 miliar dengan produk utama yang diekspor ke Jepang antara lain batu bara, gas bumi, bijih tembaga, limbah skrap logam mulia, dan nikel.
Sedangkan produk yang diimpor Indonesia dari Jepang antara lain suku cadang kendaraan bermotor, kendaraan bermotor penumpang, baja bukan paduan, dan kendaraan bermotor rakitan.