Jurnalnetizen.com – Pemerintah Indonesia mengundang investor global untuk berpartisipasi dalam proyek infrastruktur nasional senilai sekitar Rp 200 triliun ($12,3 miliar), dengan peluang yang mencakup berbagai sektor seperti jalan raya, perumahan, pangan, dan energi terbarukan.
Berbicara pada Konferensi Indonesia tentang Infrastruktur 2025 pada hari Rabu, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Agus Harimurti Yudhoyono menggarisbawahi bahwa pemerintah sedang mencari mitra jangka panjang dalam pembangunan bukan hanya penyumbang modal.
“Kami menyambut investor global bukan hanya untuk keuntungan finansial, tetapi juga sebagai kolaborator dalam mendorong transformasi jangka panjang Indonesia,” kata Agus saat membuka acara dua hari tersebut, yang diselenggarakan di Jakarta International Convention Center.
Sebanyak 46 proyek ditawarkan untuk investasi, termasuk pembangunan jalan tol utama:
- Jalan Tol Gilimanuk–Mengwi (Rp 25,4 triliun)
- Jalan Tol Pejagan–Cilacap (Rp 27,59 triliun)
- Jalan Tol Sentul Selatan–Karawang Barat (Rp 34,75 triliun)
- Juga ditawarkan Fasilitas Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Manggar di Balikpapan, senilai $115,31 juta.
Di sektor energi bersih, investasi dicari untuk beberapa pembangkit listrik tenaga minihidro:
- Bendungan Tapin: $5 juta
- Bendungan Leuwikeris: $16 juta
- Bendungan Cipanas: $4,81 juta
- Bendungan Karalloe: $7,94 juta
“Energi masa depan Indonesia harus aman dan berkelanjutan,” tambah Agus. “Seiring dengan meningkatnya permintaan dengan munculnya kendaraan listrik, industri, dan digitalisasi, kita harus menyiapkan infrastruktur energi yang tangguh.”
Wakil Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur Dasar Rachmat Kaimuddin mengatakan konferensi tersebut berfungsi sebagai platform untuk mempertemukan pengembang proyek dan calon investor dari sektor publik dan swasta.
“Kami telah menyiapkan daftar proyek siap investasi dengan nilai sekitar Rp 200 triliun. Daftar ini akan dipublikasikan di situs web resmi kami, dan kami menyediakan ruang khusus untuk diskusi langsung antara pemilik proyek dan investor yang berminat,” kata Rachmat.
Konferensi ini menyoroti lima tema utama: infrastruktur dasar perkotaan, infrastruktur konektivitas, pembangunan perumahan dan kawasan, infrastruktur yang tahan iklim, dan pembiayaan infrastruktur.