Jurnalnetizen.com – Pemerintah sedang merampungkan program subsidi upah baru yang akan memberikan Rp 150.000 per bulan kepada pekerja yang berpenghasilan kurang dari Rp 3,5 juta, termasuk guru honorer. Skema ini merupakan bagian dari paket stimulus ekonomi yang lebih luas yang akan diluncurkan pada kuartal kedua tahun 2025.
Kepala Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pada hari Senin bahwa usulan tersebut masih dalam pembahasan dengan kementerian terkait dan dijadwalkan akan berlaku pada tanggal 5 Juni.
“Bantuan subsidi upah langsung akan dikoordinasikan dengan Kementerian Ketenagakerjaan. Jumlahnya sekitar Rp 150.000 per bulan,” kata Airlangga.
Subsidi tersebut akan didistribusikan selama periode dua bulan untuk membantu mempertahankan daya beli masyarakat di tengah tantangan ekonomi global dan untuk mengantisipasi peningkatan pengeluaran rumah tangga selama musim liburan sekolah.
Program tersebut sebelumnya telah dibahas dalam Rapat Koordinasi Nasional pada 23 Mei lalu. Program ini merupakan bagian dari paket stimulus yang lebih luas, yang dikenal sebagai Paket Insentif, yang juga mencakup diskon tarif listrik, bantuan pangan, subsidi tiket pesawat, dan program perlindungan sosial lainnya.
Airlangga menambahkan, seluruh bantuan tersebut akan diformalkan melalui Peraturan Menteri Keuangan atau peraturan yang dikeluarkan oleh Kementerian Sosial.
Komponen bantuan pangan akan dikoordinasikan dengan Menteri Koordinator Bidang Pangan dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), sedangkan subsidi terkait kelistrikan akan melibatkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Pemerintah akan kembali memberlakukan diskon tagihan listrik bagi rumah tangga berdaya rendah mulai 5 Juni mendatang. Pada dua bulan pertama tahun 2025, pemerintah mengalokasikan Rp 13,6 triliun untuk memberikan diskon tagihan listrik sebesar 50 persen bagi pelanggan PLN dengan daya pakai mulai 450 VA hingga 2.200 VA. Subsidi tersebut memberi manfaat kepada sekitar 81,4 juta pelanggan, termasuk 24,6 juta pelanggan 450 VA, 38 juta pelanggan 900 VA, 14,1 juta pelanggan 1.300 VA, dan 4,6 juta pelanggan 2.200 VA.