Jurnalnetizen.com – Sebuah video viral di media sosial X (sebelumnya Twitter) memperlihatkan aksi pengamanan terhadap tiga mahasiswa saat Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka berkunjung ke Kota Blitar, Rabu siang (18/6). Ketiga mahasiswa itu merupakan anggota Pimpinan Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Blitar.
Peristiwa terjadi saat Wapres Gibran tiba di Rumah Makan Bu Mamik di Jalan Cemara untuk makan siang bersama rombongan. Ketiga mahasiswa tersebut membentangkan poster berisi kritik, di antaranya bertuliskan “Dinasti Tiada Henti”, “Omon-omon 19 Juta Lapangan Kerja”, dan “Semangat Terus Bikin Bualan Mas Wapres”.
Mereka kemudian diamankan dengan cepat oleh anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) berbaju putih. Dalam video berdurasi singkat yang diunggah akun @bangherwin, terlihat Paspampres memegang bagian leher mahasiswa lalu menggiringnya menjauh dari lokasi.
Kapolres Blitar Kota AKBP Titus Yudho Uly menegaskan bahwa tidak ada penangkapan dalam insiden tersebut. Pengamanan dilakukan demi menjaga situasi tetap kondusif selama kunjungan pejabat negara.
“Itu bukan ditangkap. Tidak ada yang ditangkap. Itu hanya diamankan saja,” kata AKBP Titus Yudho Uly saat dikonfirmasi JawaPos.com, Kamis (19/6).
Selain itu, kata Titus, ketiga mahasiswa ini sempat diajak makan bersama oleh Gibran. Putra Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) itu ingin mendengar langsung aspirasi mereka. “Betul (diajak makan bareng),” tegasnya.
Titus juga memastikan bahwa ketiga mahasiswa sudah dipulangkan dan tidak diproses hukum. “Sudah dibina dan dipulangkan. Tidak ada masalah. Ini bagian dari pengamanan situasi VVIP agar tidak terjadi gangguan,” tambahnya.
Aksi itu menyita perhatian publik, terutama di media sosial. Banyak warganet mempertanyakan ruang kebebasan berekspresi di ruang publik, khususnya ketika berhadapan dengan pejabat negara.
Sementara itu, kunjungan Gibran ke Blitar merupakan bagian dari rangkaian agenda kerja di Jawa Timur. Salah satu agendanya adalah ziarah ke Makam Bung Karno serta pertemuan dengan pelaku UMKM lokal.
