By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept

JN.

Situs berita dan opini dari netizen Indonesia yang akurat, independen & kredibel

  • HOME
  • Politik
  • Nasional
  • Internasional
  • Bisnis
  • Hukum
Search
  • About Us
  • Disclaimer
  • Terms of Service
  • Privacy Policy
  • Contact Us
© 2025 Jurnalnetizen.com Network. All Rights Reserved.
Reading: SIAGA 98 Minta BIN dan Menko Polkam Turun Tangan Atasi Kegaduhan Ijazah Jokowi
Share
Sign In
Notification Show More
Font ResizerAa
JN.JN.
Font ResizerAa
  • Politik
  • Nasional
  • Internasional
Search
  • Nasional
  • Politik
  • Hukum
  • Seleb
  • Internasional
  • Musik
  • Agama
  • Bisnis
  • Otomotif
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • About Us
  • Disclaimer
  • Terms of Service
  • Privacy Policy
  • Contact Us
© 2025 Jurnalnetizen.com Network. All Rights Reserved.
JN. > Politik > SIAGA 98 Minta BIN dan Menko Polkam Turun Tangan Atasi Kegaduhan Ijazah Jokowi
Politik

SIAGA 98 Minta BIN dan Menko Polkam Turun Tangan Atasi Kegaduhan Ijazah Jokowi

Netizen
Last updated: Juli 22, 2025 8:54 am
Netizen
Share
4 Min Read
SHARE

Jurnalnetizen.com – Koordinator Siaga 98 (Simpul Aktivis Angkatan 98) Hasanuddin mengharapkan agar BIN (Badan Intelijen Negara) hingga Kementerian Koordinator bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) untuk ikut turun tangan dalam menyikapi dan menyelesaikan polemik soal ijazah Joko Widodo (Jokowi).

“Kami berharap penegak hukum lain untuk segera turun tangan melakukan penyelidikan dan monitoring proses ini, termasuk Badan Intelijen Negara (BIN) dan Menteri Koordinator Politik dan Keamanan,” kata Hasanuddin dalam keterangan persnya yang diterima Holopis.com, Minggu (20/7/2025).

Ia menilai bahwa ada indikasi perilaku kriminal yang terjadi di balik kegaduhan ijazah Jokowi yang dituding oleh Roy Suryo dan kawan-kawannya itu sebagai Ijazah Palsu.

“Keterlibatan ini bertujuan menemukan apakah ada skandal lain di luar kasus kriminal biasa tersebut, dan mencegah dan menindak jika terjadi tindak pidana lain dalam proses polemik ini berjalan,” ujarnya.

Ketegasan pemerintah melalui instrumen hukum dna intelijen ini penting dalam rangka menyudahi kehaduhan yang tidak perlu, serta mengembalikan marwah lembaga penegak hukum hingga pendidikan di Indonesia yang terusik sepanjang isu ijazah palsu Jokowi tersebut berlangsung.

Tidak hanya itu, bahkan lembaga politik hingga lembaga penyelenggara pemilu seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) pun ikut tercoreng karena isu tersebut.

“Bertujuan untuk memulihkan kepercayaan publik pada institusi penegak hukum, pendidikan, penyelenggara pemilu dan lembaga politik,” sambung Hasanuddin.

Hal ini disampaikan Hasanuddin pasca mendapati pernyataan mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. DR. Sofian Effendi yang sebelumnya beredar di media sosial, di mana ia menyatakan bahwa Joko Widodo disebut tidak lulus penilaian sarjana, karena Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tidak mencapai angka 2 sehingga tidak memenuhi syarat melanjutkan Strata 1 (S1).

Namun, pernyataan tersebut resmi ditarik melalui surat pernyataan bermaterai yang beredar luas pada Kamis, 17 Juli 2025. Dalam pernyataan pribadi yang ia bacakan dan tanda tangani sendiri, Prof. Sofian menyampaikan klarifikasi dan permintaan maaf kepada semua pihak yang terdampak.

“Saya menarik semua pernyataan saya di dalam video tersebut dan memohon agar wawancara dalam Kanal YouTube tersebut ditarik dari peredaran,” ucap Prof Sofian.

Situasi tersebut menurut Hasanuddin menjadi peristiwa yang luar biasa, bagaimana seorang Prof Sofian sampai menarik pernyataan yang jelas 360 derajat dari statemen-statemen sebelumnya soal keyakinannya tentang ijazah dan keabsahan kelulusan Jokowi dari Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Selain karena ia merupakan Rektor UGM periode 2002-2007, Prof Sofian terbilang bukan orang sembarangan jika dilihat dari latar belakang karir dan pendidikannya. Hingga akhirnya muncul spekulasi dugaan adanya tekanan dari pihak tertentu.

“Terhadap peristiwa ini, kami berpendapat bahwa persoalan kejelasan Ijazah Presiden RI ke-7 Joko Widodo bukanlah semata aspek hukum atau kasus kriminal, melainkan sudah menjadi skandal yang melibatkan banyak pihak; institusi negara, pendidikan, penyelenggara pemilu dan tokoh nasional, yang menyangkut reputasi, integritas, etika dan kepercayaan publik, dengan melibatkan juga dugaan adanya motif politik dan sensasi media yang sangat kuat,” papar Hasanuddin.

Bagi dirinya, skandal ini bisa saja dilakukan Joko Widodo atau sebaliknya, yakni oleh pihak lain yang mempersoalkan seperti Roy Suryo dan konco-koconya itu. Disebut skandal karena dinamika dan faktanya yang berubah-ubah, namun kegaduhannya konsisten dengan melibatkan persepsi publik dan banyak tokoh penting.

Skandal ini tidak semata peristiwa kriminal biasa, namun bisa jadi ada tindak pidana korupsi, penyalahgunaan kekuasaan dan wewenang, upaya menimbulkan keresahan publik serta mendelegitimasi citra wajah penegakan hukum pemerintahan yang saat ini sedang berjalan.

“Ini lebih banyak menimbulkan kontroversi daripada hasil hukum yang jelas dan berpotensi mendelegitimasi institusi penegak hukum dan pendidikan,” pungkasnya.

TAGGED:Ijazah JokowiIjazah PalsuJoko Widodo
SOURCES:holopis.com

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook Copy Link Print
Share
Previous Article Viral Link Video Syur 12 Menit 1 vs 7 Kendari, Pemeran Wanita Tampak Tersenyum dan Tak Tertekan
Next Article Kisah Pilu Kebakaran KM Barcelona V, Jonly Selamatkan Bayi tapi Kehilangan Kakak Sendiri
Leave a Comment Leave a Comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular News

Rekening 3 Bulan Gak Dipakai, Siap-siap Dibekukan Sementara oleh PPATK
Nasional
Juli 28, 2025
Roy Suryo: Segera Penjarakan Silfester Matutina!
Hukum Politik
Agustus 1, 2025
Heboh! Riri Febriana Artis Genta Buana Pindah Keyakinan dan Nikah Sesama Jenis
Seleb
Juli 31, 2025
Ramai Bendera One Peace, Dasco Curiga Upaya Pecah Belah Bangsa
Nasional Politik
Agustus 1, 2025
Mulyono Teman Jokowi Sebut Tak Ada Jurusan di Fakultas Kehutanan UGM 1980, Termasuk Teknologi Kayu?
Politik
Juli 28, 2025
Gugur Saat Lindungi Warga dari Penembakan Massal, Polisi Muslim New York Tuai Pujian sebagai Pahlawan
Internasional
Juli 30, 2025
3 Pelajar SMP di Sragen Terancam Bui Gegara Coret Bendera Merah Putih dengan Tulisan ‘GAZA’
Nasional
Juli 29, 2025
Situasi Memanas! Thailand Mulai Kerahkan Kapal Perang Hadapi Kamboja
Internasional
Juli 27, 2025
Tsunami Landa 8 Wilayah Indonesia Imbas Gempa Rusia, Ini Daftar Wilayah Yang Terdampak
Nasional
Juli 31, 2025
Arya Daru di Jam yang Sama Ada di Dua Tempat Sekaligus, Pakar Hukum Sebut Anomali Spatiotemporal
Hukum Nasional
Agustus 1, 2025
Hormat dan takjub, dokter Rusia terus melanjutkan operasi pasien saat gempa 8,8 SR mengguncang
Internasional
Juli 31, 2025
Silfester Divonis Penjara dalam Kasus Memfitnah JK pada 2019, Namun hingga Kini Belum Dieksekusi
Hukum Politik
Agustus 2, 2025
Denny Sumargo Ucap Syahadat, Kini Bebaskan Anak Pilih Keyakinan
Seleb
Juli 31, 2025
Politisi Demokrat Peringatkan Jokowi Stop Lempar Isu ‘Orang Besar’, Mending Tunjukkan Ijazah Asli
Politik
Juli 30, 2025
Viral Video Perundungan di Bondowoso, Remaja Dihajar Bergantian di Tengah Sawah
Nasional
Juli 29, 2025
PPATK Blokir Rekening Nganggur 3 Bulan, Bagaimana Nasib Uang Nasabah?
Nasional
Juli 29, 2025
Red Notice Riza Chalid, Kejagung Pastikan Tangkap Si Raja Minyak Meski Dilindungi Kesultanan Malaysia
Hukum Nasional
Juli 29, 2025
Soal Isu Perselingkuhan Jadi Penyebab Arya Daru Bundir, Polisi Bilang Begini
Nasional
Juli 30, 2025
Tom Lembong Laporkan Hakim yang Jatuhkan Vonis 4,5 Tahun Penjara
Hukum Politik
Agustus 2, 2025
Lama Bungkam! Jaksa Tasya Respon terkait Link Video Viral Beredar di Medsos
Nasional
Juli 27, 2025
Mengenal Ongen, Pencipta Drone Dipenjara Era Jokowi Dapat Amnesti Prabowo
Hukum Politik
Agustus 2, 2025
Bumbu Instan asal Indonesia Dilabeli Peringatan Kanker di AS, Ini Penjelasan BPOM
Internasional Kesehatan
Juli 30, 2025
© 2025 Jurnalnetizen.com Network. All Rights Reserved.
  • About Us
  • Disclaimer
  • Terms of Service
  • Privacy Policy
  • Contact Us
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?