By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept

JN.

Situs berita dan opini dari netizen Indonesia yang akurat, independen & kredibel

  • HOME
  • Politik
  • Nasional
  • Internasional
  • Bisnis
  • Hukum
Search
  • About Us
  • Disclaimer
  • Terms of Service
  • Privacy Policy
  • Contact Us
© 2025 Jurnalnetizen.com Network. All Rights Reserved.
Reading: Pengamat Intelijen: Prabowo Masuk Jebakan Geng Solo, Ini Skenario 98 yang Dimodifikasi
Share
Sign In
Notification Show More
Font ResizerAa
JN.JN.
Font ResizerAa
  • Politik
  • Nasional
  • Internasional
Search
  • Nasional
  • Politik
  • Hukum
  • Seleb
  • Internasional
  • Musik
  • Agama
  • Bisnis
  • Otomotif
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • About Us
  • Disclaimer
  • Terms of Service
  • Privacy Policy
  • Contact Us
© 2025 Jurnalnetizen.com Network. All Rights Reserved.
JN. > Nasional > Pengamat Intelijen: Prabowo Masuk Jebakan Geng Solo, Ini Skenario 98 yang Dimodifikasi
NasionalPolitik

Pengamat Intelijen: Prabowo Masuk Jebakan Geng Solo, Ini Skenario 98 yang Dimodifikasi

Netizen
Last updated: Agustus 30, 2025 3:27 pm
Netizen
Share
3 Min Read
SHARE

Jurnalnetizen.com – Pengamat intelijen dan geopolitik, Amir Hamzah, mengeluarkan analisis tajam mengenai kondisi politik nasional terkini. Menurutnya, Presiden Prabowo Subianto berpotensi menghadapi skenario kejatuhan politik jika tidak berhati-hati dalam membaca situasi yang disebutnya sebagai “jebakan Jokowi dan Geng Solo”.

Amir menilai bahwa mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama lingkaran kekuatannya yang populer dengan sebutan Geng Solo masih memegang kendali signifikan di pemerintahan. Meskipun Jokowi telah lengser, namun figur-figur loyalisnya masih bercokol di kabinet maupun lembaga negara yang strategis.

“Geng Solo masih mendominasi di kabinet merah putih, dan sejumlah pernyataannya sering menyakitkan hati rakyat. Ini bukan kebetulan, melainkan bagian dari operasi cipta kondisi (cipkon) intelijen untuk memancing amarah masyarakat,” ujar Amir kepada Radar Aktual, Sabtu (30/8/2025).

Menurut Amir, apa yang sedang dimainkan memiliki kemiripan dengan skenario jatuhnya Orde Baru pada 1998. Kala itu, tekanan dari rakyat yang dipicu krisis ekonomi dan represivitas aparat menjadi titik balik keruntuhan rezim.

“Sekarang, walaupun DPR didominasi koalisi pendukung Prabowo, di dalamnya tetap ada dominasi Geng Solo. Ini skenario 98 yang dimodifikasi: biarkan massa masuk ke DPR, lalu gelombang tuntutan pengunduran Presiden bergulir. Ketua DPR Puan Maharani bisa saja memainkan peran kunci, berseberangan jalur politik dengan Megawati,” paparnya.

Amir menambahkan bahwa Puan memiliki kalkulasi sendiri. Di satu sisi, ia masih bagian dari PDI Perjuangan dan anak Megawati. Namun di sisi lain, posisi sebagai Ketua DPR memberinya ruang manuver lebih luas untuk membaca arah angin politik.

Salah satu indikator utama dari jebakan ini, lanjut Amir, adalah peran aparat kepolisian. Ia menyebut bahwa institusi kepolisian di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo masih berada dalam lingkar pengaruh Geng Solo.

“Polisi akan bertindak represif. Setiap aksi protes rakyat berpotensi dihadapi dengan kekerasan. Semakin keras aparat bertindak, semakin besar pula potensi kemarahan rakyat. Inilah yang disebut cipta kondisi. Pada akhirnya, rakyat bukan hanya marah pada aparat, tetapi juga pada Presiden Prabowo yang dianggap gagal melindungi hak demokratis,” tegasnya.

Amir menilai bahwa situasi ini adalah jebakan politik berlapis. Pertama, jebakan psikologis dengan menekan simpul-simpul sosial agar marah. Kedua, jebakan politik di DPR, di mana suara-suara mosi tidak percaya bisa dimunculkan. Ketiga, jebakan represif aparat yang justru semakin memperuncing konflik.

“Jika Prabowo tidak segera mengambil langkah tegas, ia bisa masuk ke pusaran jebakan ini. Kuncinya ada pada keberanian melakukan reposisi terhadap kabinet, reposisi di tubuh kepolisian, dan mengendalikan jalannya DPR,” ujar Amir.

Prabowo, menurut pengamat, menghadapi tantangan berat. Ia harus menavigasi pemerintahan yang diwarnai infiltrasi kekuatan lama, sekaligus menjaga stabilitas publik yang mudah tersulut oleh isu-isu sosial dan ekonomi.

“Prabowo tidak boleh membiarkan dirinya diposisikan sebagai Soeharto baru. Rakyat sudah belajar dari sejarah. Jika kondisi ini dibiarkan berlarut, maka jatuhnya Prabowo bukan karena oposisi, melainkan karena jebakan dari dalam, jebakan Geng Solo,” pungkas Amir Hamzah.

TAGGED:Amir HamzahDemo Bubarkan DPRDemo DPR
SOURCES:radaraktual.com

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook Copy Link Print
Share
Previous Article Dedi Mulyadi Dilempari Massa saat Hampiri Pendemo, ‘Woy! Jangan Syuting Dulu!’
Next Article Sahroni dan Istri Kabur ke Singapura Naik Private Jet? Netizen Ancam Duduki Rumahnya di Priok
Leave a Comment Leave a Comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular News

Beredar Link Video 1 Menit Hilda Pricillya VS Pratu Risal Junior Suaminya di Hotel
Nasional
Oktober 9, 2025
Viral! Mobil Sri Sultan HB X Disalip Rombongan Tot Tot Wuk Wuk saat Antre di Lampu Merah
Nasional
Oktober 12, 2025
Bjorka Klaim Belum Ditangkap Polisi, Kini Bocorkan 341 Ribu Data Personel Polri
Nasional
Oktober 7, 2025
Giliran Gelar Sarjana Istri Jokowi Dikulik, Dosen UMS: Setahu Kami Tak Lulus, Kok Ada Gelar M.M.-nya?
Politik
Oktober 11, 2025
Demokrat: Kapolri Lebih Dulu Tidak Memberi Hormat kepada Pak SBY
Nasional Politik
Oktober 9, 2025
Mbah Tarman yang Nikahi Wanita Muda dengan Cek Rp3 M, Ternyata Eks Napi Kasus Penipuan Rp20 Triliun
Nasional
Oktober 12, 2025
Diungkap Abu Bakar Ba’asyir: Jokowi Tidak Takut Miskin dan Siap Kembalikan Uang ke Negara
Politik
Oktober 8, 2025
Istri Ridwan Kamil Gemas pada Pengelola Ponpes Al Khoziny, Orangtua Santri: Ini Musibah dari Allah
Nasional
Oktober 7, 2025
Heboh Video Ari Lasso Bentak Pacarnya, Disebut Red Flag oleh Netizen, Kini Gercep Minta Maaf
Seleb
Oktober 9, 2025
Sosok Cindy Istri Gilang Kurniawan, Pengantin Baru Tewas saat Bulan Madu di Lakeside Glamping Alahan Panjang
Nasional
Oktober 12, 2025
Enam Bocoran Pertemuan Prabowo-Jokowi, Prof Ikrar: Prabowo Akan Habisi Geng Solo dan Oligarki
Politik
Oktober 10, 2025
Bukannya Tetapkan Status Buron, Kejagung Malah Memohon ke Pengacara Silfester
Hukum Nasional
Oktober 12, 2025
Sosok Mr J PSI Kalah Tenar dari Purbaya
Politik
Oktober 12, 2025
Dana Reses Anggota DPR Naik dari Rp400 Juta jadi Rp702 Juta per Orang, Dasco: Jumlah Kunjungan Dapil Bertambah
Nasional Politik
Oktober 12, 2025
Balik Nama Kendaraan Bekas Resmi Rp 0, Jangan Ditunda ya, Begini Aturannya
Nasional
Oktober 9, 2025
Absen di HUT ke-80 TNI, Jokowi Takut Bertemu Fachrul Razi dan Gatot Nurmantyo
Politik
Oktober 7, 2025
Yusuf Mansur Live Buka Jasa Doa Puluhan Juta Langsung Tembus Langit, Warganet: Real jualan agama
Agama Nasional Seleb
Oktober 12, 2025
Napoleon Bonaparte: Di Polri Itu ‘Tuhannya’ Ada Dua, Allah dan Kapolri
Nasional Politik
Oktober 10, 2025
Sosok KH Abdus Salam Mujib, Pengasuh Ponpes Sebut Sudah Takdir Bangunan Ambruk Tewaskan Puluhan Santri
Nasional
Oktober 8, 2025
Tanda Tanya SBY Tidak Menyalami Kapolri di Perayaan HUT TNI
Politik
Oktober 7, 2025
Penampilan Gibran Boleh Mirip Bung Hatta, tapi Mustahil Isi Kepala
Politik
Oktober 8, 2025
Pengamat Baca Motif Jokowi Temui Prabowo Terkait Ijazah Gibran, Pemanggilan Mendikti Jadi Kunci
Politik
Oktober 8, 2025
© 2025 Jurnalnetizen.com Network. All Rights Reserved.
  • About Us
  • Disclaimer
  • Terms of Service
  • Privacy Policy
  • Contact Us
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?