By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept

JN.

Situs berita dan opini dari netizen Indonesia yang akurat, independen & kredibel

  • HOME
  • Politik
  • Nasional
  • Internasional
  • Bisnis
  • Hukum
Search
  • About Us
  • Disclaimer
  • Terms of Service
  • Privacy Policy
  • Contact Us
© 2025 Jurnalnetizen.com Network. All Rights Reserved.
Reading: Dwi Hartono Buat Pinjaman Fiktif tapi Ditolak hingga Habisi Kacab BRI, Usahanya Diduga Bangkrut
Share
Sign In
Notification Show More
Font ResizerAa
JN.JN.
Font ResizerAa
  • Politik
  • Nasional
  • Internasional
Search
  • Nasional
  • Politik
  • Hukum
  • Seleb
  • Internasional
  • Musik
  • Agama
  • Bisnis
  • Otomotif
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • About Us
  • Disclaimer
  • Terms of Service
  • Privacy Policy
  • Contact Us
© 2025 Jurnalnetizen.com Network. All Rights Reserved.
JN. > Nasional > Dwi Hartono Buat Pinjaman Fiktif tapi Ditolak hingga Habisi Kacab BRI, Usahanya Diduga Bangkrut
Nasional

Dwi Hartono Buat Pinjaman Fiktif tapi Ditolak hingga Habisi Kacab BRI, Usahanya Diduga Bangkrut

Netizen
Last updated: Agustus 28, 2025 7:08 am
Netizen
Share
8 Min Read
SHARE

Jurnalnetizen.com – Nama pengusaha sekaligus motivator, Dwi Hartono, mendadak jadi sorotan publik.

Ia disebut-sebut mengalami kebangkrutan sejak tiga tahun terakhir hingga rumah tangganya pun dikabarkan berantakan.

Sang istri bahkan diduga lebih dulu kabur bersama anak-anaknya di tengah kesulitan ekonomi.

Namun kisah itu kian mengejutkan ketika Dwi Hartono dikaitkan dengan kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta.

Motifnya diduga bermula dari sakit hati lantaran pinjaman fiktif Rp13 miliar yang ia ajukan ditolak korban.

Dikutip dari Wartakotalive.com, pemilik akun TikTok mengaku sebagai mantan karyawan Hartono.

Dia bercerita kondisi ekonomi Dwi Hartono dan sang istri yang sedang tak baik saja selama tiga tahun belakang.

“Kemungkinan iya, dia sama istrinya jadi dalang. 3 tahun terakhir emang sudah bangkrut,” kata pemilik akun TikTok obat nyamuk.

Dan yang membuat terkejut, menurutnya sang istri sudah melarikan diri lebih dulu.

“Istrinya udah kabur duluan,” sambungnya.

Akun tersebut mengaku mendapat bocoran dari pegawai Hartono yang mendapati Adreana pergi bersama sang anak.

“Orang dalem kak, sesama mantan karyawan. Rumahnya didatengin intel jam 3, karyawan di sana gak ada yang tahu. Pas dicek di CCTV teryata sudah pada kabur,” tulisnya.

Dia memperjelas, sang istri kabur tengah malam bersama anaknya.

“Iya kabur duluan jam 12 malem sama anak-anaknya pas dicek di CCTV,” katanya.

Namun begitu informasi tersebut belum dapat dipastikan kebenarannya, karena TribunnewsBogor.com belum melakukan konfirmasi ke pihak berwajib.

Mohamad Ilham Pradipta merupakan Kepala Cabang Bank BUMN di Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Dia diculik AT, RS, RAH, RW di area parkiran swalayan kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur pada Rabu (20/8/2025).

Lalu jasad Ilham ditemukan dengan kondisi tangan kaki terikat dan mata dililit lakban di Desa Nagasari, Serang Baru, Bekasi pada Kamis (21/8/2025).

Jasad Mohamad Ilham Pradipta dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Situ Gede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.

Dwi Hartono Diduga Sakit Hati Pinjaman Rp 13 Miliar Ditolak

Kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN, Muhammad Ilham Pradipta (37), perlahan mulai terungkap.

Dari hasil penyelidikan, Dwi Hartono yang dikenal sebagai pengusaha disebut sebagai otak di balik aksi keji ini.

Motifnya diduga berkaitan dengan upaya pinjaman fiktif senilai Rp13 miliar yang ditolak oleh korban.

Bagaimana rencana pembunuhan itu disusun hingga melibatkan debt collector?

Diketahui, Informasi dari berbagai sumber disebutkan bahwa Dwi Hartono diduga sakit hati lantaran upayanya melakukan pinjaman atau kredit fiktif sebesar Rp13 miliar diketahui oleh Ilham Pradipta.

Ilham Pradipta pun mencoret klausul peminjaman tersebut. Dwi Hartono kemudian menyusun rencana untuk menghabisi nyawa mantan penyiar radio tersebut.

Sang dalang membayar jasa debt collector untuk menculik Ilham Pradipta.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyampaikan bahwa polisi belum dapat memastikan motif pembunuhan Ilham Pradipta.

Begitu pun terkait kredit senilai Rp13 miliar yang diketahui pria yang mempunyai hobi solo touring dengan mengendarai Kawasaki Z900.

Dikutip dari Kompas.com, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Hery Gunardi, menyampaikan keprihatinannya terkait peristiwa tragis yang dialami salah satu Kepala Cabang BRI tersebut.

Hal ini ia sampaikan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, pada Kamis (21/8/2025).

“Karyawan yang meninggal itu kita sedang melakukan pendalaman, kita juga prihatin, sepertinya diculik, saya lihat di videonya itu dimasukin mobil, terus dibawa, tahu-tahu meninggal tadi pagi,” ujar Hery.

Ia menambahkan, pihaknya bersama aparat kepolisian tengah mendalami lebih jauh motif di balik penculikan dan pembunuhan tersebut.

Termasuk dugaan apakah kasus ini terkait dengan urusan penagihan kredit atau faktor lainnya.

Adapun sebelumnya Polda Metro Jaya membekuk otak utama penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank Pembantu Bank BUMN di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Muhammad Ilham Pradipta (37).

Keempat otak pelaku itu adalah berinisial DH, YJ, AA dan C.

Ketiga otak utama tersebut adalah DH, YJ, AA ditangkap di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (23/8/2025), pukul 20.15 WIB.

Sedangkan C dibekuk di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, Minggu (24/8/2025), sekitar pukul 15.30 WIB.

Dari 4 otak utama penculikan dan pembunuhan itu dalangnya adalah Dwi Hartono (HA).

Dwi Hartono merupakan seorang pengusaha, hal itu diketahui dari identitas yang disampaikannya di media sosial dengan nama Klan Hartono.

Hartono menuliskan profesinya sebagai pengusaha properti, perkebunan, trading, pendidikan, E-Commerce, fashion dan skin care.

Dwi Hartono lahir di Lahat, Sumatera Selatan, 6 Oktober 1985.

Ia sudah terjun berbisnis sejak di bangku kuliah.

Hartono merintis karir dari membuat warung internet (warnet), rental game online, Play Station, coffee shop sampai warung tegal (warteg).

Ia juga merupakan Founder dan Owner dari Guruku.com. Tak hanya itu, dia juga dikenal sebagai motivator bisnis.

Total anggota komplotan penculikan dan pembunuhan tersebut ada 8 orang.

Empat pelaku yang bertugas menculik Ilham Pradipta adalah AT, RS, RAH, dan EW,

Kemudian ada 4 orang yang menjadi otak pembunuhan, yakni DH, YJ, AA dan C.

Gunakan Jasa Debt Collector

Para pelaku penculikan Mohamad Ilham Pradipta, baru menerima imbalan berupa uang muka (DP) dari total pembayaran yang dijanjikan puluhan juta rupiah.

Hal itu disampaikan Adrianus Agal, kuasa hukum salah satu tersangka berinisial EW alias Eras, saat mendatangi Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (25/8/2025).

“Mereka dijanjikan itu untuk mendapat berapa puluh juta sekian-sekian lah, baru dikasih DP berapa, dan memang terkonfirmasi juga di penyidik dalam proses pemeriksaan,” kata Adrianus.

“Saya tidak bisa memastikan angka DP-nya berapa. Tapi angkanya tidak lebih dari Rp50 jutaan,” sambungnya.

Adrianus Agal menuturkan bahwa sebagian dari uang DP tersebut sudah disita penyidik Polda Metro Jaya.

Motif ekonomi disebut menjadi latar belakang keterlibatan keempat tersangka ini.

Mereka diduga terlibat karena tekanan ekonomi dan iming-iming bayaran.

“Kalau mereka tahu bahwa ini berujung pada pembunuhan, tentu mereka akan menolak. Kami orang Katolik, tidak mungkin menyetujui hal seperti ini,” tegas Adrianus.

Adrianus juga menyampaikan permohonan maaf dan belasungkawa kepada keluarga korban, serta menyatakan dukungan terhadap proses penyidikan yang tengah dilakukan Polda Metro Jaya.

“Kami mengetuk pintu hati keluarga korban untuk memohon maaf atas peristiwa ini. Kami percaya penyidik akan segera mengungkap aktor intelektual di balik kasus ini,” tambahnya.

Adrianus Agal selaku kuasa hukum EW mengatakan, kliennya bersama tiga orang lainnya hanya berperan sebagai pelaku penjemputan paksa atas perintah seseorang berinisial F.

lalu, Eras dan para pelaku lain kemudian menyerahkan korban kepada F di kawasan Cawang, Jakarta Timur.

“Ada perintah dari oknum yang namanya F, untuk diserahkan di daerah Jakarta Timur, ada jeda waktu pada saat dijemput paksa dengan diserahkan itu, setelah diserahkan, keempat pelaku penjemputan paksa ini, mereka sudah selesai tugas dan mereka pulang,” tutur Adrianus.

Adrianus menyatakan bahwa setelah korban diserahkan, keempat orang tersebut tidak lagi terlibat.

Namun, beberapa jam kemudian, mereka kembali diminta untuk menjemput korban.

Pada saat itu, mereka mendapati bahwa korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa.

TAGGED:Dwi HartonoKasus Pembunuhan Kacab BRI Cempaka PutihMohamad Ilham Pradipta
SOURCES:tribunnews.com

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook Copy Link Print
Share
Previous Article Sejumlah Kabar Kebobrokan Zize yang Diduga Jadi Alasan Perceraiannya dengan Pratama Arhan
Next Article Mahfud MD Tanggapi Isu Penangkapan Noel Rekayasa Jokowi
Leave a Comment Leave a Comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular News

Kemendagri Tegur Bobby Nasution, Inflasi Sumut jadi yang Tertinggi se-RI
Nasional Politik
Oktober 8, 2025
Absen di HUT ke-80 TNI, Jokowi Takut Bertemu Fachrul Razi dan Gatot Nurmantyo
Politik
Oktober 7, 2025
Istri Ridwan Kamil Gemas pada Pengelola Ponpes Al Khoziny, Orangtua Santri: Ini Musibah dari Allah
Nasional
Oktober 7, 2025
Viral! Mobil Sri Sultan HB X Disalip Rombongan Tot Tot Wuk Wuk saat Antre di Lampu Merah
Nasional
Oktober 12, 2025
Nunung Bongkar Sosok yang Beri Dirinya Rumah Lengkap dengan Isinya
Seleb
Oktober 7, 2025
Melengos Tak Disalami, Heboh SBY Cueki Kapolri Listyo Sigit di HUT TNI, Publik Curigai Gegara Ini!
Nasional Politik
Oktober 8, 2025
Sosok Mr J PSI Kalah Tenar dari Purbaya
Politik
Oktober 12, 2025
Misteri Bola Api di Langit Cirebon: BRIN Sebut Meteor, Polisi Bilang Lahan Tebu Kebakar; Mana yang Betul?
Nasional
Oktober 9, 2025
Demokrat: Kapolri Lebih Dulu Tidak Memberi Hormat kepada Pak SBY
Nasional Politik
Oktober 9, 2025
Napoleon Bonaparte: Di Polri Itu ‘Tuhannya’ Ada Dua, Allah dan Kapolri
Nasional Politik
Oktober 10, 2025
Mbah Tarman yang Viral Kasih Mahar Cek Palsu Rp3 M, Kini Kabur Bawa Motor dan Tinggalkan Mobil Rental
Nasional
Oktober 11, 2025
Bjorka Klaim Belum Ditangkap Polisi, Kini Bocorkan 341 Ribu Data Personel Polri
Nasional
Oktober 7, 2025
Viral Demo Pakai BH dan Celana Dalam, Emak-emak Pendukung Jokowi: Biar Dapat Perhatian
Politik
Oktober 10, 2025
Mbah Tarman yang Nikahi Wanita Muda dengan Cek Rp3 M, Ternyata Eks Napi Kasus Penipuan Rp20 Triliun
Nasional
Oktober 12, 2025
Siapa Diana Murni Payapo? Pendukung Jokowi Ajak Demo Pakai BH dan Celana Dalam
Nasional Politik
Oktober 11, 2025
Yusuf Mansur Live Buka Jasa Doa Puluhan Juta Langsung Tembus Langit, Warganet: Real jualan agama
Agama Nasional Seleb
Oktober 12, 2025
Diungkap Abu Bakar Ba’asyir: Jokowi Tidak Takut Miskin dan Siap Kembalikan Uang ke Negara
Politik
Oktober 8, 2025
Balik Nama Kendaraan Bekas Resmi Rp 0, Jangan Ditunda ya, Begini Aturannya
Nasional
Oktober 9, 2025
Temuan Janggal Roy Suryo & Dokter Tifa di Makam Keluarga Jokowi, Sosok Ibu & Bapak Dicurigai
Politik
Oktober 9, 2025
Beredar Link Video 1 Menit Hilda Pricillya VS Pratu Risal Junior Suaminya di Hotel
Nasional
Oktober 9, 2025
Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh ke China Jadi Bom Waktu, Purbaya Ogah Bayarkan Pakai Duit APBN
Bisnis Nasional
Oktober 11, 2025
Telusuri Dugaan Aliran Uang Tambang Ilegal, PPATK Didesak Audit Rekening Jaksa Agung ST Burhanuddin
Nasional
Oktober 7, 2025
© 2025 Jurnalnetizen.com Network. All Rights Reserved.
  • About Us
  • Disclaimer
  • Terms of Service
  • Privacy Policy
  • Contact Us
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?