Jurnalnetizen.com – Janji penciptaan 19 juta lapangan kerja awalnya muncul dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam kampanye Pilpres 2024. Namun kini, realisasi program tersebut diakui susah terwujud.
Saat berkampanye, Gibran kerap yakin 19 juta lapangan kerja ini dapat tercapai dengan pembangunan yang tidak lagi berpusat di Jawa. Pemerataan pembangunan bisa menggenjot ekonomi kreatif, termasuk UMKM.
“Kita punya 64 juta UMKM yang menyumbangkan 61 persen untuk PDB kita. Jika 4 langkah tadi bisa kita penuhi Insyaallah akan terbuka 19 juta lapangan pekerjaan,” kata Gibran dalam Debat Cawapres pada 22 Desember 2023.
Kini, Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer mengakui target 19 juta lapangan kerja baru tak mudah untuk tercapai dengan cepat. Butuh kerja keras serta kolaborasi lintas sektor.
“Ya iyalah, nggak mungkin kan semua kan nggak bisa langsung kayak sulap semua, kan proses,” kata sosok yang akrab disapa Noel kepada kumparan pada Sabtu (5/7).
Demi mewujudkan target tersebut, sektor yang dapat diandalkan adalah yang berkaitan dengan swasembada pangan dan energi. Dua sektor ini diyakini memunculkan pekerjaan baru. Iklim investasi dalam negeri juga perlu diperbaiki sehingga penciptaan lapangan kerja baru dapat berlangsung.
“Makanya sekarang kita coba memberi sebuah keramahan terhadap para pengusaha agar investor jangan lagi dipalak-palak, jangan lagi dipersulit izin-izin, jangan lagi apa, gitu loh,” ujarnya.
Pada 20 Maret 2025, Prabowo kembali menargetkan penciptaan 8 juta lapangan kerja dalam lima tahun. Target ini dikaitkan dengan dampak dari investasi hilirisasi yang tengah disiapkan pemerintah.
“Saya baru memimpin rapat perencanaan di Kabinet Merah Putih, investasi-investasi yang kita akan laksanakan mulai tahun ini nanti buahnya adalah hilirisasi, supaya nilai tambah semua bahan baku kita bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia,” kata Prabowo saat peresmian KEK Industropolis Batang, Kamis (20/3).
