Jurnalnetizen.com – Fenomena pengibaran bendera Jolly Roger dari anime One Piece jelang HUT ke-80 RI, mulai direspons serius pemerintah karena dinilai ada unsur provokasi dan upaya memecah belah bangsa.
Dalam semesta One Piece, bendera Jolly Roger adalah simbol kuat kebebasan dan perlawanan terhadap kekuasaan yang korup.
Bahkan menandakan individu yang hidup di luar batasan hukum pemerintah.
Makna inilah yang disinyalir menjadi alasan mengapa bendera tersebut menarik perhatian sebagian masyarakat yang merasa kecewa dengan kinerja pemerintahan.
Respons Keras DPR RI hingga Kementerian
Menanggapi meluasnya pengibaran bendera Jolly Roger ini, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, secara terbuka menyatakan keprihatinannya.
Menurut dia, ada strategi terstruktur yang mencoba mengadu domba para penggemar anime dengan nilai-nilai kebangsaan, sebuah manuver yang dia nilai sebagai taktik pemecah belah.
“Tidak perlu ada cerita yang merendahkan penggemar One Piece seolah-olah mereka melakukan makar atau berupaya menjatuhkan pemerintahan,” tegas Dasco.
Sementara itu, Bahtiar Baharuddin, Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kemendagri, turut merespons fenomena ini.
Bahtiar mengatakan, memimpim sebuah negara tidaklah mudah, dengan berbagai tantangan besar yang dihadapi.
Untuk itu, dia mengajak masyarakat lebih memprioritaskan fokus pada tantangan bangsa dan mengedepankan semangat persatuan.
“Fokus saja bahwa ini negara berdaulat dan banyak sekali tantangan di usia 80 tahun ini yang harus kita kerjakan, maka semangat persatuan kebangsaan yang dipimpin Prabowo-Gibran hari ini dan pemimpin kita, kita harus di posisi sana,” tegas Bahtiar.
Terbaru, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolkam), Budi Gunawan juga menegaskan bahwa aksi pengibaran bendera One Piece ini berpotensi memiliki konsekuensi pidana.
Terutama jika kedudukannya merendahkan kehormatan Sang Saka Merah Putih.
Menkopolkam Budi Gunawan menyatakan bahwa pemerintah tidak akan berdiam diri dan berencana mengambil tindakan hukum jika ditemukan unsur kesengajaan atau upaya provokasi di balik aksi tersebut.
“Ini adalah upaya kami untuk melindungi martabat dan simbol negara,” ujarnya pada Jumat, 1 Agustus 2025.
Netizen Ungkit Pin One Piece Gibran
Namun, di tengah respons tegas pemerintah , publik kini justru kembali membicarakan momen saat Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka yang terlihat mengenakan pin Jolly Roger One Piece.
Diketahui, Gibran pernah mengenakan pin bajak laut One Piece, salah satunya saat debat Cawapres pada 21 Januari 2024 lalu.
Berbagai potret Gibran dengan pin tersebut kembali dibagikan di media sosial.
Mereka pun mengingatkan penggunaan pin itu oleh Wapres, dan bertanya apakah hal itu juga dinilai sebagai upaya memecah belah bangsa.
“Ini pak ketuanya,” komen akun X @ada******, sembari membagikan potret Gibran saat memakai pin One Piece.
“Gibran aja pakai pin one piece dan ga dibilang makar,” tulis @Luth******.
“Yang pakai one Pieces katanya pemecah belah. Piye Iki mas
@gibran_tweet,” kata @Kang******.
“Kalo masyarakat sipil yg gunakan, dianggap pemecah belah bangsa. Tapi kalo Wapres yg pake, apakah dicap sama juga??” ucap @Adv******.