By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept

JN.

Situs berita dan opini dari netizen Indonesia yang akurat, independen & kredibel

  • HOME
  • Politik
  • Nasional
  • Internasional
  • Bisnis
  • Hukum
Search
  • About Us
  • Disclaimer
  • Terms of Service
  • Privacy Policy
  • Contact Us
© 2025 Jurnalnetizen.com Network. All Rights Reserved.
Reading: Dikira Musuh, Kapal Perang AS Ditembak Israel Sampai Hancur
Share
Sign In
Notification Show More
Font ResizerAa
JN.JN.
Font ResizerAa
  • Politik
  • Nasional
  • Internasional
Search
  • Nasional
  • Politik
  • Hukum
  • Seleb
  • Internasional
  • Musik
  • Agama
  • Bisnis
  • Otomotif
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • About Us
  • Disclaimer
  • Terms of Service
  • Privacy Policy
  • Contact Us
© 2025 Jurnalnetizen.com Network. All Rights Reserved.
JN. > Internasional > Dikira Musuh, Kapal Perang AS Ditembak Israel Sampai Hancur
Internasional

Dikira Musuh, Kapal Perang AS Ditembak Israel Sampai Hancur

Netizen
Last updated: Juni 22, 2025 9:44 am
Netizen
Share
5 Min Read
SHARE

Jurnalnetizen.com – Kedekatan Amerika Serikat (AS) dan Israel seperti tidak terpisahkan. AS selalu menjadi sekutu setia Israel dan mendukung negara itu dalam berbagai urusan diplomatik.

Siapa sangka, hubungan yang harmonis itu pernah dinodai dengan peristiwa mengejutkan dimana kapal perang Amerika Serikat, USS Liberty diserang secara brutal oleh Israel, di perairan internasional dekat Semenanjung Sinai.

Kala itu pada 8 Juni 1967 kapal perang USS Liberty tengah berlayar tenang. Namun, suasana tenang itu berubah drastis sekitar pukul 09.00 waktu setempat ketika alarm peringatan kapal mendadak berbunyi nyaring.

Kapten kapal, William L. McGonagle, segera menuju layar radar. Di sana, dia melihat sejumlah titik muncul bergerak cepat menuju kapal. Dari ketinggian dan jarak yang terpantau, titik tersebut diidentifikasi sebagai pesawat tempur yang terbang sekitar 5.000 kaki dan berada dua mil dari posisi Liberty.

Menyadari potensi ancaman, McGonagle langsung melaporkan situasi tersebut kepada Laksamana William Martin di Armada Keenam Angkatan Laut Amerika Serikat. Namun, sebelum sempat menerima respons, dua pesawat tersebut menurunkan ketinggian dan langsung melepaskan tembakan ke arah Liberty.

Serangan mendadak itu menewaskan sembilan awak kapal dan melukai lebih dari 70 lainnya, termasuk Kapten McGonagle yang terkena peluru di lengan dan paha.

Menyangka serangan berasal dari militer Mesir, McGonagle memerintahkan anak buahnya untuk membalas tembakan. Aksi tembak-menembak pun terjadi di tengah laut. Situasi pun makin panas.

Tak berselang lama, beberapa kapal torpedo mendekat dan ikut menyerang. Salah satu tembakan meriam mereka menghantam bagian kapal. Lalu lima torpedo lain dilepaskan. Satu di antaranya membuat ledakan besar.

Ledakan itu menewaskan 25 awak kapal. Jadi, total awak tewas mencapai 34 prajurit. William D. Gerhard dalam Attack on the USS Liberty (2009) menyebut, mayoritas korban selamat juga mengalami luka bakar parah imbas ledakan. Kapal Liberty sendiri berada di ambang kehancuran dan nyaris tenggelam.

Di tengah kekacauan, pihak penyerang tiba-tiba terlihat tampak ragu. Mereka yang awalnya meyakini telah menargetkan musuh mulai merasakan kejanggalan. Sebab, kapal yang diserang tidak memberikan perlawanan berarti.

Beberapa menit kemudian, ketika salah satu sekoci penyelamat USS Liberty berhasil mereka dekati, terlihat jelas lambang resmi Angkatan Laut Amerika Serikat.

Saat itulah kesalahan besar terungkap. Ternyata kapal yang diduga musuh itu adalah milih Angkatan Laut Amerika Serikat dan serangan tersebut ternyata dilakukan oleh sekutu dekat, yakni Israel.

Israel Salah Sasaran

Dalam penceritaan James M. Ennes dalam Assault on the Libery (1987), ketika hari kejadian, tensi dunia Arab sedang meningkat imbas pertempuran antara Israel dan negara-negara Arab. Dalam pertempuran yang dikenal sebagai Perang Enam Hari, AS memang tak terlibat. Tapi, mereka merasa penting mengumpulkan data intelijen.

Pentagon lantas mengirim USS Liberty sebagai kapal intelijen. Misi itu dijalankan secara diam-diam. USS Liberty berlayar sendirian tanpa pengawalan kapal tempur, tanpa identitas jelas, dan tanpa mengibarkan bendera AS. Bahkan, keberadaannya tidak diinformasikan kepada negara lain, termasuk ke Israel.

Keputusan untuk merahasiakan kehadiran kapal ini kelak menjadi awal petaka. Di hari-hari awal perang, Israel telah mencurigai kapal asing yang bergerak tanpa identitas di perairan internasional. Saat itu, perairan internasional sudah ditutup. Praktis, satu kapal yang bergerak tanpa identitas menarik perhatian militer.

Militer Israel tidak mengetahui bahwa kapal tersebut adalah bagian dari operasi militer AS. Kecurigaan itu makin menguat saat 8 Juni 1967, Israel menerima laporan tentang adanya serangan terhadap pasukannya.

Mereka menduga serangan itu berasal dari kapal perang. Melihat adanya kapal asing yang selama ini mereka curigai, militer Israel kemudian menganggap kapal itu sebagai milik Mesir, musuh mereka dalam perang.

Serangan pun dilakukan. Tanpa disadari bahwa kapal tersebut ternyata adalah milik Angkatan Laut Amerika Serikat.

Begitu Amerika mengetahui bahwa kapal USS Liberty diserang, reaksi keras langsung muncul dari Washington. Pemerintah AS awalnya mengira serangan dilakukan militer Rusia. Namun, setelah terkonfirmasi, serangan dilakukan oleh sekutu sendiri. Kemarahan pun muncul.

Israel lalu mengakui kesalahan dan menawarkan kompensasi sebesar US$12 juta untuk keluarga para korban.

Meskipun Presiden Lyndon B. Johnson (1963-1969) menerima permintaan maaf dan tawaran kompensasi tersebut, kasus ini meninggalkan luka mendalam. Banyak pihak, termasuk keluarga korban, merasa bahwa pemerintah AS tidak cukup tegas terhadap Israel. Sebab, tragedi USS Liberty merupakan serangan pertama terhadap kapal militer AS setelah Perang Dunia II (1939-1945).

TAGGED:Amerika SerikatIranIsraelPerang
SOURCES:cnbcindonesia.com

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook Copy Link Print
Share
Previous Article Rudal Iran Tidak Terdeteksi dan Tak Bisa Dicegat, Hancurkan Lokasi Militer Israel
Next Article Anies Baswedan Dikaruniai Cucu Pertama, Buka Sayembara untuk Nama Panggilan
Leave a Comment Leave a Comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular News

Beathor Suryadi Minta China Segera Tangkap Jokowi
Politik
Juni 30, 2025
Terbongkar! Jokowi Tak Punya Dokumen saat Daftar Pilwalkot Solo dan Pilkada DKI Jakarta
Politik
Juni 28, 2025
Iran Ragukan Gencatan Senjata dengan Israel, Siap Tanggapi Agresi Baru
Internasional
Juni 30, 2025
Tiga Saksi Semua Keluarga, Eks Perwira BIN Ungkap Modus Paiman Tutupi Jejak di Pasar Pramuka: Dia Bohong!
Politik
Juni 30, 2025
Geger! Amien Rais Beberkan Upaya Jokowi Ingin Bunuh Putra Sulungnya di Jalan Tol
Politik
Juni 29, 2025
Netizen +62 Balas Beri Rating Bintang 1 untuk Hutan Amazon, Imbas Gunung Rinjani Dapat Penilaian Buruk
Nasional
Juni 30, 2025
Warga India Ini Berusaha Cari Simpatik dengan Ikut Upacara Agama Yahudi, Namun Dia Justru Ditendang dan Dipanggil ‘Anjing’
Internasional
Juni 27, 2025
Viral 2 Anak Serahkan Ibu ke Panti Jompo dan Ogah Dikabari jika Wafat, Kini Ambil Lagi karena Tekanan Publik
Nasional
Juni 30, 2025
Bahlil Sebut Negara-Negara yang Hutannya Dibabat dan Diambil Tambangnya Kini Mereka Maju, Heran Ada yang Protes Indonesia Keruk SDA
Politik
Juni 26, 2025
19 Juta Lapangan Kerja Cuma Omon-omon, Menteri Suruh Warga Kerja ke Luar Negeri
Nasional Politik
Juni 29, 2025
Siap-siap, Pemerintah Bakal Pungut Pajak dari Pedagang di Shopee, TikTok Shop dan Lazada cs
Nasional Politik
Juni 26, 2025
Eks Karyawan Bongkar Dugaan Skandal dr. Richard Lee: Pernah Ketangkap Memesan Perempuan di Bawah Umur
Nasional Seleb
Juni 24, 2025
Netanyahu Terpukul, 7 Tentara Israel Dibunuh oleh Seorang Pejuang Hamas, Ini Kronologinya
Internasional
Juni 26, 2025
Habib Rizieq Serukan Stop Debat Sunni-Wahabi-Syiah, Bersatulah Lawan Israel dan Sekutunya!
Nasional Seleb
Juni 24, 2025
Penampakan Policetube, Saingan YouTube Buatan Polri Yang Sebarkan Prestasi Polisi
Nasional Politik
Juni 28, 2025
Harta Nadiem Makarim Merosot setelah Tak Jabat Menteri dari Rp 4,8 T Jadi Rp 600 M
Politik
Juni 30, 2025
Penjelasan Jokowi soal Kondisi Wajahnya Merah dan Membengkak
Politik
Juni 27, 2025
GP Ansor Protes Larangan Pakai Seragam Loreng Mirip TNI/Polri: Logikanya Pemerintah Bermasalah
Nasional Politik
Juni 24, 2025
Viral Agam Rinjani Dapat Donasi Rp1,3 M dari Netizen Brasil, Tim SAR Kecewa padahal Ikut Menyuplai Peralatan
Nasional
Juni 30, 2025
Baru Dilantik Bobby Nasution, Kadis PUPR Sumut Kena OTT KPK
Hukum Politik
Juni 29, 2025
Jika Presiden Prabowo Bernyali Bisa Saja Menteri dari Era Jokowi Diganti Kader PDIP
Politik
Juni 30, 2025
Sosok Amanda Zahra, Selebgram Viral di X Usai Dituding Terlibat Open BO
Nasional Seleb
Juni 24, 2025
© 2025 Jurnalnetizen.com Network. All Rights Reserved.
  • About Us
  • Disclaimer
  • Terms of Service
  • Privacy Policy
  • Contact Us
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?