By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept

JN.

Situs berita dan opini dari netizen Indonesia yang akurat, independen & kredibel

  • HOME
  • Politik
  • Nasional
  • Internasional
  • Bisnis
  • Hukum
Search
  • About Us
  • Disclaimer
  • Terms of Service
  • Privacy Policy
  • Contact Us
© 2025 Jurnalnetizen.com Network. All Rights Reserved.
Reading: Rismon Sepelekan Hasil Forensik Bareskrim Ijazah Jokowi, Ada 4 Hal yang Janggal dan Tak Sinkron
Share
Sign In
Notification Show More
Font ResizerAa
JN.JN.
Font ResizerAa
  • Politik
  • Nasional
  • Internasional
Search
  • Nasional
  • Politik
  • Hukum
  • Seleb
  • Internasional
  • Musik
  • Agama
  • Bisnis
  • Otomotif
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • About Us
  • Disclaimer
  • Terms of Service
  • Privacy Policy
  • Contact Us
© 2025 Jurnalnetizen.com Network. All Rights Reserved.
JN. > Nasional > Rismon Sepelekan Hasil Forensik Bareskrim Ijazah Jokowi, Ada 4 Hal yang Janggal dan Tak Sinkron
NasionalPolitik

Rismon Sepelekan Hasil Forensik Bareskrim Ijazah Jokowi, Ada 4 Hal yang Janggal dan Tak Sinkron

Netizen
Last updated: Mei 24, 2025 12:20 pm
Netizen
Share
6 Min Read
SHARE

Jurnalnetizen.com – Rismon Sianipar seolah tak percaya dan meragukan hasil forensik Bareskrim soal ijazah Jokowi.

Bahkan ia masih ngotot ijazah Jokowi palsu.

Rismon Sianipar pun menuding analisa Bareskrim Polri tidaklah akurat karena ada beberapa kejanggalan.

Menurut Rismon Sianipar terdapat 4 kejanggalan yang perlu diketahui.

Apa saja?

Diberitakan ahli Digital Forensik Rismon Sianipar menertawakan hasil analisa dari Bareskrim Polri terkait dengan kasus ijazah presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).

Rismon pun mengurai empat kejanggalan terkait analisa dari Kepolisian perihal keaslian ijazah Jokowi.

Rismon tampaknya tak terima jika ijazah Jokowi disebut otentik alias asli oleh Bareskrim Polri.

Seperti diketahui, dalam konferensi pers pada Kamis (23/5/20250 kemarin, Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro mengumumkan hasil analisa keaslian ijazah Jokowi yang selama ini diragukan.

Dalam keterangannya, Djuhandhani menyebut bahwa Kepolisian memastikan keaslian ijazah Jokowi.

Hasil itu didapatkan setelah penyidik Bareskrim Polri melakukan serangkaian pemeriksaan dan penelitian perihal ijazah sang presiden.

Selain itu, penyidik juga membandingkan ijazah Jokowi dengan empat rekannya satu angkatan di Fakultas Kehutanan UGM tahun 1985.

“Telah diuji secara laboratoris berikut sampel pembanding dari empat rekan pada masa menempuh perkuliahan di Fakultas Kehutanan UGM meliputi bahan kertas, pengaman kertas, teknik cetak, tinta tulisan tangan, cap stempel dan tinta tanda tangan milik dekan dan rektor dari peneliti tersebut. Maka antara bukti dan pembanding adalah identik atau berasal dari satu produk yang sama,” ungkap Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro.

Tanggapan Rismon Sianipar

Atas hasil analisa yang diumumkan Bareskrim Polri itu, Rismon Sianipar mengurai respon.

Seperti diketahui, Rismon Sianipar bersama dua rekannya, Roy Suryo dan Dokter Tifa adalah pihak yang paling ngotot menuding ijazah Jokowi palsu.

Karenanya saat mendengar hasil analisa dari Bareskrim Polri kemarin, Rismon tak percaya.

Rismon lantas mengurai empat kejanggalan serta hal blunder dari pihak Bareskrim usai mengumumkan analisa ijazah Jokowi.

Kejanggalan pertama adalah kata Rismon, Bareskrim telah menyimpulkan ijazah Jokowi asli padahal cuma melakukan uji perbandingan dengan ijazah alumni UGM lain.

“Yang saya tonton dari keterangan Dittipidum Bareskrim itu selalu mengulangi kata identik. Kalau kita bicara identik maka dia butuh pembanding. Pertanyaannya, pembandingnya itu diuji enggak otentikasinya? Jadi kalau identik bukan berarti dia otentik asli. Kalau identik ya identik saja, artinya objek A sama dengan objek B,” ujar Rismon Sianipar dalam wawancaranya di konten Youtube Refly Harun, dilansir TribunnewsBogor.com pada Jumat (23/5/2025).

Lagipula kata Rismon, polisi tidak memberitahukan siapa empat alumni UGM yang ijazahnya dibandingkan dengan Jokowi.

Lantaran hal itu, Rismon menganggap hasil analisa Bareskrim tidak bernilai apa-apa.

“Dan tidak disebutkan juga ijazah siapa yang menjadi perbandingan itu. Harusnya secara random dong diambil (sebagai pembanding ijazah Jokowi) bukan orang yang menyediakan atau yang selama ini dikenal die hard Joko Widodo. Jadi ya menurut saya tidak bernilai sih hari ini, apa yang kita tunggu-tunggu harusnya kajian ilmiah,” pungkas Rismon.

“Jadi lucu, pengujiannya identik atau enggak, kesimpulannya otentik. Itu enggak sinkron,” sambungnya sambil tertawa.

Kejanggalan kedua menurut Rismon adalah polisi tidak melakukan uji kertas dan tinta di ijazah Jokowi.

Padahal kata Rismon, dua hal itu adalah penting dilakukan guna menguji keaslian ijazah ayah dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming itu.

“Harus ada uji yang lain, otentikasi, uji carbon analysis, tekstur kertas tahun itu bagaimana. Terus penanggalan tinta itu kan hal mudah dilakukan, jenis tinta juga bisa dilakukan. Itu kan tidak kita dengar hari ini malah dibandingkan dengan referensi lain yang tidak kita tahu,” kata Rismon.

Kejanggalan ketiga yang disorot Rismon adalah saat Bareskrim memperlihatkan deretan dokumen yang dibawa Jokowi.

Rismon heran dengan warna kertas yang berbeda-beda.

Kata Rismon, jika dokumen itu berasal dari tahun 1980-an, harusnya sudah berwarna usang.

“Secara visual aja ada beberapa dokumen yang katanya mereka sita, itu kan ada yang sejumlah kertas yang warnanya sudah buram kekuningan, tapi ada sejumlah surat atau berkas yang benar-benar putih. Bagaimana itu? Kayak (dibikin) beberapa tahun ke belakang,” imbuh Rismon.

“Secara visual komparasi saja saya bisa melihat itu. Makanya pada saat saya memegang skripsi Joko Widodo, ada perbedaan warna yang signifikan mulai dari prakata dan sebelumnya. Itu kan enggak diuji oleh Bareskrim, ini enggak ilmiah menurut saya. Dan tidak dijelaskan bagaimana mereka melakukan uji keidentikan, apa lewat mata, algoritmik atau secara digital, enggak ada penjelasan ilmiah apapun,” sambungnya.

Lalu hal keempat yang kata Rismon menjadi blunder dari pemaparan ijazah Jokowi oleh Bareskrim adalah perihal lembar pengesahan.

Rismon menyoroti betul penjelasan polisi soal lembar pengesahan di skripsi Jokowi.

“Apa yang lucu adalah lembar pengesahan skripsi tersebut itu adalah produk dari handpress tanpa menjelaskan bagaimana rekonstruksi menggunakan handpress tahun 1985 menghasilkan sebuah lembar pengesahan yang sekarang saja sama dengan itu. Rapi kali. Jadi kalau tidak direkonstruksi oleh penyidik atau orang yang mengaku dari percetakan perdana?” imbuh Rismon.

Terkait dengan lembar pengesahan skripsi Jokowi, Rismon yakin tidak mungkin dibuat di tahun 1985.

“Itu kan ada ‘dipertahankan di depan dewan penguji’. Coba perhatikan kerapatan dari titik-titik itu, itu produk dari handpress enggak? enggak logis. Kalau produk dari handpress dengan kerapatan semacam itu, itu menjadi garis. Itu enggak bisa dijelaskan ya karena memang tidak ada teknologi zaman itu secantik itu. Ketika kita rekonstruksi pakai microsoft word sekarang, sama loh dengan itu,” ungkap Rismon.

TAGGED:Ijazah PalsuJoko WidodoJokowiRismon Sianipar

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook Copy Link Print
Share
Previous Article Tarif Listrik Diduga Meroket Usai Diskon Listrik 50% Berakhir, DPR Cecar Dirut PLN: Jangan Bohongi Rakyat!
Next Article Polisi Nyatakan Ijazah Jokowi Asli, Guru Besar UGM: Yang Masih Mempermasalahkan, Berhadapan dengan Aparat!
Leave a Comment Leave a Comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular News

MAKI Bongkar Kedekatan Bobby Nasution dan Topan Ginting: Dari Tim Kampanye hingga jadi ‘Koboi’
Hukum Politik
Juli 1, 2025
19 Juta Lapangan Kerja Cuma Omon-omon, Menteri Suruh Warga Kerja ke Luar Negeri
Nasional Politik
Juni 29, 2025
Minta Maaf karena Palak Pemotor Wanita Rp 100.000, Aiptu Rudi: Untuk Beli Minum
Nasional
Juni 28, 2025
Akun Medsos Prabowo Diserang Warga Brasil, PDIP: Pemerintah Harus Segera Bersikap
Nasional Politik
Juni 26, 2025
Paiman Raharjo Ngaku Tutup Kios di Pasar Pramuka pada 2002, tapi Ada Info Tetap Aktif hingga 2017
Politik
Juni 27, 2025
Didepak dari Miss Indonesia Gegara Kibarkan Bendera Israel, Merince Kogoya Salahkan Warganet Pro Palestina
Nasional Seleb
Juli 1, 2025
Ketua KPU Solo Bongkar Ijazah Jokowi saat Daftar Pilwalkot: Gelarnya Insinyur bukan Drs
Politik
Juni 25, 2025
Teken MoU dengan Telkomsel – Indosat – XL, Kejagung Kini Bisa Sadap Langsung Nomor Pengguna
Hukum Politik
Juni 27, 2025
Tiga Saksi Semua Keluarga, Eks Perwira BIN Ungkap Modus Paiman Tutupi Jejak di Pasar Pramuka: Dia Bohong!
Politik
Juni 30, 2025
Viral 2 Anak Serahkan Ibu ke Panti Jompo dan Ogah Dikabari jika Wafat, Kini Ambil Lagi karena Tekanan Publik
Nasional
Juni 30, 2025
Hakim MK Sebut Bung Karno Itu Setengah Nabi, Peninggalannya Pancasila
Politik
Juli 1, 2025
Posisi Jokowi Terkunci Gegara Ijazah Pasar Pramuka
Politik
Juni 30, 2025
Ngaku Masih Gadis padahal Sudah Menjanda 3 Kali, Pengantin Pria Sakit Hati, Pernikahan Ricuh di Lombok Tengah
Nasional
Juni 25, 2025
Netizen +62 Balas Beri Rating Bintang 1 untuk Hutan Amazon, Imbas Gunung Rinjani Dapat Penilaian Buruk
Nasional
Juni 30, 2025
Viral Agam Rinjani Dapat Donasi Rp1,3 M dari Netizen Brasil, Tim SAR Kecewa padahal Ikut Menyuplai Peralatan
Nasional
Juni 30, 2025
BNN Tak Lagi Tangkap Artis Pengguna Narkoba, Khawatir jadi Kampanye Narkoba secara Gratis
Hukum Nasional
Juni 28, 2025
Penjelasan Jokowi soal Kondisi Wajahnya Merah dan Membengkak
Politik
Juni 27, 2025
Viral Karyawan PT IWIP Tikam 2 Bos China Gegara Di-SP3, Pegawai Lain Syok!
Nasional
Juni 27, 2025
Dituduh Berbuat Asusila, Mahasiswa di Surabaya Diperas Oknum Polisi, Dimintai Rp10 Juta
Nasional
Juni 25, 2025
Kasus Judol, Eks Pegawai Kominfo Terima Uang Tutup Mulut Rp 15 Miliar, Berangkatkan 47 Orang Umroh
Hukum Politik
Juli 1, 2025
Penampakan Ijazah Jokowi Vs Hari Mulyono yang Disebut Mirip
Politik
Juni 25, 2025
Tetapkan Tersangka, Penyidik Polri Mesti Proaktif Cari Bukti Dugaan Keterlibatan Budi Arie di Kasus Judol
Hukum Politik
Juni 26, 2025
© 2025 Jurnalnetizen.com Network. All Rights Reserved.
  • About Us
  • Disclaimer
  • Terms of Service
  • Privacy Policy
  • Contact Us
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?