Jurnalnetizen.com – Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan pengakuan seorang netizen yang mengaku sebagai mantan pegawai SPBU. Ia mengungkap dugaan praktik pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Isu ini semakin menjadi sorotan setelah muncul dugaan bahwa PT Pertamina Patra Niaga mengoplos Pertalite (RON 90) dengan Pertamax (RON 92). Hal ini tentu membuat masyarakat resah karena kualitas BBM yang digunakan bisa jadi tidak sesuai standar.
Pernyataan dari mantan pegawai SPBU ini beredar melalui unggahan di akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall. Dalam unggahan tersebut, ia mengungkapkan bahwa praktik pencampuran BBM memang kerap terjadi di beberapa SPBU.
“Sama Pertamina dioplos sampe SPBU masih dioplos lagi, saya dulu pernah kerja di SPBU,” kata seorang netizen.
“Bnr bgt gw jg prnh krja di spbu bhkn meteran dicurangin dimainin, misal isi 20rb 2 kotak ini cm 1 kotak bgtu. Mknya knp gw lbh enk isi full tank biar g dicurangin. gw g prnh isi nominal pas sllu full,” pengakuan dari netizen lain.
“aku juga pernah kerja di pertamina emang iya kok akhirnya milih kerja ke Korea udah muak dg pemerintah yg korup dari atas sampai kalangan bawah,” tambahn yang lain.
Pengakuan ini langsung menuai beragam reaksi dari warganet. Banyak yang merasa khawatir terhadap kualitas BBM yang mereka gunakan sehari-hari. Beberapa pengguna bahkan mengaku sering merasakan perbedaan performa kendaraan setelah mengisi BBM di SPBU tertentu.
“Makin sepi dah setelah bnyk yg ngaku.”
“Om ku dl jg pernah kerja di pom, tp gk lama keluar, krn gk kuat suruh curangin orang2.. Dng mainin meteran.”
“Pantesan isi bensin mobil kalo ngisi 100 200 cepet abis.”
“Pantes aja, gua beli kadang tiap SPBU beda2 ngisinya, niat hati ingin hemat juga sekalian.”asli, pernah beli bukan di spbu langganan, 20k biasanya bisa buat pp kantor-rumah 3 hari, tiba2 2 hari udah hbs, pas balik ke langganan bisa 3 hari aneh tp nyata.”
