By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Jurnalnetizen.comJurnalnetizen.comJurnalnetizen.com
  • HOME
  • Nasional
    NasionalShow More
    Empat Pemain Hoki Es Rusia Raih Kewarganegaraan Indonesia
    28/08/2025
    Pemerintah Tutup Pabrik Limbah Banten Akibat Impor Berbahaya
    25/08/2025
    Vincent Verhaag Menjadi WNI, Panduan bagi WNA yang Mencari Kewarganegaraan Indonesia
    25/08/2025
    KPK Tahan Taipan Batu Bara Rudy Ong Terkait Kasus Korupsi Izin Usaha Pertambangan
    24/08/2025
    Pemerintah Siapkan Sistem ID Unik untuk 15,9 Juta Investor Kripto
    24/08/2025
  • Internasional
    InternasionalShow More
    Vietnam Ingin Menjadi Macan Asia Berikutnya dan Sedang Merombak Perekonomiannya untuk Mewujudkannya
    16/08/2025
    Hentikan Tenaga Kerja Murah, Indonesia Ingin Jepang Memperpendek Masa Magang
    15/08/2025
    Perang Paling Mematikan bagi Jurnalis: Serangan Israel Tewaskan Reporter Al Jazeera
    12/08/2025
    Netanyahu Mengatakan Israel Berencana Mengambil Alih Seluruh Gaza dalam Upaya Menghancurkan Hamas
    08/08/2025
    Pemerintah Indonesia Amankan Lahan untuk Kampung Haji di Dekat Masjidil Haram
    01/08/2025
  • Bisnis
  • Teknologi
Search
HOT
  • Prabowo
  • Jokowi
  • Korupsi
  • DPR
VIRAL
  • Seleb
  • Musik
  • Film
  • Olahraga
RANDOM
  • Viral
  • Otomotif
  • Teknologi
  • Media sosial
  • About Us
  • Disclaimer
  • Terms of Service
  • Privacy Policy
  • Contact Us
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Reading: Komnas Perempuan mengecam penyangkalan Menteri Kebudayaan mengenai kekerasan seksual tahun 1998
Share
Sign In
Notification Show More
Font ResizerAa
Jurnalnetizen.comJurnalnetizen.com
Font ResizerAa
  • Politik
  • Nasional
  • Internasional
Search
  • Bisnis
  • Film
  • Hukum
  • Musik
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Seleb
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • About Us
  • Disclaimer
  • Terms of Service
  • Privacy Policy
  • Contact Us
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Jurnalnetizen.com > Nasional > Komnas Perempuan mengecam penyangkalan Menteri Kebudayaan mengenai kekerasan seksual tahun 1998
NasionalPolitik

Komnas Perempuan mengecam penyangkalan Menteri Kebudayaan mengenai kekerasan seksual tahun 1998

Jurnal Netizen
Last updated: 17/06/2025 06:51
Jurnal Netizen
Share
2 Min Read
SHARE

Jurnalnetizen.com – Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menyuarakan keprihatinan atas pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon baru-baru ini, yang mempertanyakan kredibilitas laporan kekerasan seksual terhadap perempuan selama kerusuhan Mei 1998.

“Para penyintas telah menanggung beban dalam diam terlalu lama. Penyangkalan ini tidak hanya menyakitkan tetapi juga melanggengkan impunitas,” kata Komisioner Dahlia Madanih pada hari Minggu.

Komnas Perempuan menyoroti temuan dari tim pencari fakta yang disetujui pemerintah yang menyelidiki kerusuhan 1998, yang menyebabkan jatuhnya rezim Orde Baru Suharto. Laporan tersebut mendokumentasikan 85 kasus kekerasan seksual, termasuk 52 pemerkosaan.

Madanih mencatat bahwa Presiden saat itu B.J. Habibie menerima laporan tersebut dan secara terbuka menyatakan penyesalan atas kekerasan tersebut. Ia kemudian mengesahkan pembentukan Komnas Perempuan untuk menangani kekerasan terhadap perempuan.

Komnas menekankan bahwa laporan tersebut adalah dokumen resmi negara, dan menyangkal isinya merusak upaya advokasi dan pemulihan selama bertahun-tahun.

“Menolak temuan resmi tim pencari fakta sama saja dengan mengingkari kerja kolektif bangsa ini dalam memperjuangkan keadilan,” kata Madanih.

Dalam wawancara media yang dipublikasikan pada 10 Juni, Menteri Zon membantah adanya pemerkosaan massal pada kerusuhan 1998 dan menyebutnya hanya sekadar “isu.”

Ia mengklaim telah mengkaji laporan tersebut dan menemukan bahwa tuduhan tersebut “tidak terbukti.”

Pernyataan tersebut disampaikan Zon saat membahas rencana pemerintah untuk merevisi narasi sejarah resmi Indonesia. Ia mengatakan revisi tersebut bertujuan untuk menonjolkan sisi positif sejarah nasional dan menghindari menyalahkan pihak mana pun.

“Tujuan kita adalah menciptakan sejarah resmi yang menyatukan kebenaran nasional. Mengapa kita harus menulis sejarah yang memecah belah bangsa?” katanya.

TAGGED:Dahlia MadanihFadli ZonKomnas PerempuanMenteri Kebudayaan

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook Copy Link Print
Share
Previous Article Polisi bongkar laboratorium narkoba di apartemen Jakarta Barat
Next Article Pemerintah berkomitmen melakukan perubahan yang strategis untuk mengurangi kemiskinan
Leave a Comment Leave a Comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Utama

© 2022 Jurnalnetizen.com Network. All Rights Reserved.
  • About Us
  • Disclaimer
  • Terms of Service
  • Privacy Policy
  • Contact Us
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?

Not a member? Sign Up