Jurnalnetizen.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah memastikan dua lokasi untuk pembangunan Sekolah Rakyat di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang akan dirancang ramah bagi penyandang disabilitas.
Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan gratis yang digagas pemerintah Indonesia untuk mendorong pemerataan akses pendidikan dan pengentasan kemiskinan.
“Kami melihat Unesa telah siap mendukung program Sekolah Rakyat. Fasilitas belajar dan asrama yang disediakan telah dirancang inklusif dan mudah diakses oleh mahasiswa berkebutuhan khusus,” kata Khofifah dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.
Ia menambahkan, mahasiswa Sekolah Rakyat dapat memanfaatkan berbagai fasilitas di lingkungan kampus Unesa untuk mengembangkan bakat dan potensinya. Hal ini mengingat Unesa telah dikenal sebagai pusat ilmu keolahragaan nasional.
Khofifah juga menekankan pentingnya menyiapkan infrastruktur nonfisik, seperti sistem pendidikan dan mekanisme pendukung, sebelum program dimulai.
Ia memuji model pendidikan berbasis karakter Unesa yang menggunakan kerangka input-proses-output untuk mengarahkan pengembangan siswa.
Gubernur mencatat bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat, khususnya dalam pendataan keluarga Desil 1 rumah tangga yang berada dalam 10 persen kesejahteraan sosial ekonomi terbawah, berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
“Sekitar 42 persen penduduk Jawa Timur masuk dalam Desil 1. Jika pemerintah pusat menggunakan ini sebagai dasar untuk merekrut siswa Sekolah Rakyat, kami siap memulai pelaksanaan pada bulan Juli,” katanya.
Ia menambahkan bahwa saat ini pemerintah daerah masih menunggu instruksi lebih lanjut dari pemerintah pusat terkait mekanisme pembelajaran, rekrutmen guru, dan pengelolaan asrama.
“Saat ini, kami dalam tahap menyiapkan infrastruktur fisik. Langkah selanjutnya akan mengikuti arahan dari pemerintah pusat,” jelasnya.
Rektor Unesa Prof. Nurhasan menegaskan kesiapan universitas untuk mendukung Sekolah Rakyat, dengan menyoroti beberapa keunggulan utama, termasuk kampus yang inklusif, fasilitas olahraga yang lengkap, dan ruang untuk seni dan budaya.
“Kami telah menyiapkan asrama dengan kapasitas 150 orang. Jika pemerintah menugaskan kami untuk menjalankan Sekolah Rakyat di tingkat SMA, kami sepenuhnya siap,” katanya.