Jurnalnetizen.com – Ketua DPR Puan Maharani menghimbau pemerintah dan otoritas moneter untuk mengambil langkah-langkah mitigasi guna menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu, ia menegaskan langkah-langkah tersebut dapat menjaga perekonomian nasional tetap kondusif, khususnya bagi investor, di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Menanggapi pelemahan nilai tukar rupiah hingga mencapai Rp17 ribu per dolar AS, ia menghimbau pemerintah untuk mengambil langkah-langkah guna mengantisipasi dampak pelemahan rupiah terhadap kehidupan masyarakat.
“Kondisi perekonomian yang kondusif akan memberikan peluang bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Ketua DPR juga menyoroti Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang anjlok hingga sembilan persen pada perdagangan awal Selasa (8/4/2025) pagi. Menurutnya, hal itu tidak bisa diabaikan.
Ia menegaskan, stabilitas ekonomi bukan hanya soal angka pasar saham, tetapi juga menyangkut kepastian hajat hidup jutaan rakyat.
“Setiap kebijakan yang diambil pemerintah dalam menyikapi situasi ini harus mengutamakan kesejahteraan rakyat,” ujarnya.
Maharani menegaskan, DPR melalui fungsi konstitusionalnya akan terus bekerja sama dengan pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional dan meningkatkan daya beli masyarakat di tengah gejolak global.
Namun, kata dia, yang terpenting adalah memastikan masyarakat prasejahtera tidak menjadi korban dari ketidakpastian tersebut.
Saat ini, salah satu tantangan ekonomi Indonesia adalah tarif bea masuk timbal balik sebesar 32 persen yang diumumkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pekan lalu, yang berpotensi berdampak signifikan terhadap industri di Indonesia.
Negara-negara Asia Tenggara lainnya yang terkena tarif termasuk anggota ASEAN seperti Filipina, Singapura, Kamboja, Vietnam, Thailand, dan Malaysia, yang masing-masing telah menerima tarif sebesar 17 persen, 10 persen, 49 persen, 46 persen, 36 persen, dan 24 persen.