Jurnalnetizen.com – Badan Gizi Nasional (BGN) menyebutkan sejak dimulai pada 6 Januari 2025, program Makanan Bergizi Gratis telah menjangkau 3,9 juta penerima manfaat.
“Program ini telah dilaksanakan di 1.397 Unit Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di 38 provinsi di Indonesia,” kata Kepala BGN Dadan Hindayana saat rapat kerja dengan DPR di Jakarta, Rabu.
Ia menginformasikan, hingga pekan depan, pihaknya menargetkan pembentukan sekitar 294 SPPG baru di sejumlah daerah. Dengan demikian, jumlah penerima manfaat bisa bertambah sekitar 882 ribu orang.
Oleh karena itu, kata Hindayana, hingga pekan terakhir Mei 2025, BGN memproyeksikan jumlah penerima manfaat mencapai 4,8 juta orang, melampaui target Presiden Prabowo Subianto yang hanya 4 juta orang.
Selain penambahan SPPG, ia menegaskan bahwa BGN terus melakukan berbagai pembenahan guna menyukseskan program makanan gratis, termasuk dengan memperpendek jarak waktu antara proses pemasakan dan persiapan serta penyaluran makanan guna mencegah terjadinya keracunan makanan.
Menurut Hindayana, mempersingkat waktu antara penyiapan dan penyaluran makanan penting dilakukan untuk memastikan kesegarannya.
Selain itu, BGN mengimbau SPPG untuk lebih cermat dalam memilih bahan pangan guna memastikan keamanan dan kesegarannya.
Badan tersebut juga meminta SPPG untuk melakukan uji organoleptik terhadap tampilan, aroma, rasa, dan tekstur makanan sebelum didistribusikan.
Program Makanan Bergizi Gratis merupakan salah satu program utama yang digagas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk masa jabatan 2024–2029.
Melalui program tersebut, pemerintah berupaya meningkatkan status gizi anak balita, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak sekolah hingga jenjang sekolah menengah atas.