By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Jurnalnetizen.comJurnalnetizen.comJurnalnetizen.com
  • HOME
  • Nasional
    NasionalShow More
    Empat Pemain Hoki Es Rusia Raih Kewarganegaraan Indonesia
    28/08/2025
    Pemerintah Tutup Pabrik Limbah Banten Akibat Impor Berbahaya
    25/08/2025
    Vincent Verhaag Menjadi WNI, Panduan bagi WNA yang Mencari Kewarganegaraan Indonesia
    25/08/2025
    KPK Tahan Taipan Batu Bara Rudy Ong Terkait Kasus Korupsi Izin Usaha Pertambangan
    24/08/2025
    Pemerintah Siapkan Sistem ID Unik untuk 15,9 Juta Investor Kripto
    24/08/2025
  • Internasional
    InternasionalShow More
    Vietnam Ingin Menjadi Macan Asia Berikutnya dan Sedang Merombak Perekonomiannya untuk Mewujudkannya
    16/08/2025
    Hentikan Tenaga Kerja Murah, Indonesia Ingin Jepang Memperpendek Masa Magang
    15/08/2025
    Perang Paling Mematikan bagi Jurnalis: Serangan Israel Tewaskan Reporter Al Jazeera
    12/08/2025
    Netanyahu Mengatakan Israel Berencana Mengambil Alih Seluruh Gaza dalam Upaya Menghancurkan Hamas
    08/08/2025
    Pemerintah Indonesia Amankan Lahan untuk Kampung Haji di Dekat Masjidil Haram
    01/08/2025
  • Bisnis
  • Teknologi
Search
HOT
  • Prabowo
  • Jokowi
  • Korupsi
  • DPR
VIRAL
  • Seleb
  • Musik
  • Film
  • Olahraga
RANDOM
  • Viral
  • Otomotif
  • Teknologi
  • Media sosial
  • About Us
  • Disclaimer
  • Terms of Service
  • Privacy Policy
  • Contact Us
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Reading: BCA Bantah Klaim Pengambilalihannya oleh Djarum yang Dicurigai Merupakan Rekayasa pada 2002
Share
Sign In
Notification Show More
Font ResizerAa
Jurnalnetizen.comJurnalnetizen.com
Font ResizerAa
  • Politik
  • Nasional
  • Internasional
Search
  • Bisnis
  • Film
  • Hukum
  • Musik
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Seleb
Have an existing account? Sign In
Follow US
  • About Us
  • Disclaimer
  • Terms of Service
  • Privacy Policy
  • Contact Us
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Jurnalnetizen.com > Bisnis > BCA Bantah Klaim Pengambilalihannya oleh Djarum yang Dicurigai Merupakan Rekayasa pada 2002
Bisnis

BCA Bantah Klaim Pengambilalihannya oleh Djarum yang Dicurigai Merupakan Rekayasa pada 2002

Jurnal Netizen
Last updated: 25/08/2025 10:47
Jurnal Netizen
Share
3 Min Read
SHARE

Jurnalnetizen.com – Bank Central Asia, bank swasta terbesar di Indonesia berdasarkan nilai pasar, menolak tuduhan bahwa pengambilalihannya oleh Grup Djarum dua dekade lalu merupakan rekayasa, karena sahamnya tertekan menyusul gelombang spekulasi di media sosial.

Kontroversi tersebut muncul kembali setelah ekonom H.M. Sasmito Hadinagoro dari Lembaga Studi Keuangan dan Ekonomi Negara mempertanyakan penjualan 51 persen saham BCA pada tahun 2002. Ia menuduh pemerintah secara efektif menyerahkan kendali bank tersebut hanya sekitar Rp 5 triliun (bernilai sekitar $500 juta pada saat itu), meskipun BCA memiliki aset melebihi Rp 200 triliun pada saat itu.

Sasmito mengklaim saham bank tersebut bernilai Rp 117 triliun pada saat itu.

BCA mengatakan klaim tersebut salah mengartikan angka-angka tersebut. Dalam keterbukaan informasi kepada bursa pada hari Rabu, bank tersebut menekankan bahwa angka yang disebut sebagai Rp 117 triliun mengacu pada total aset, bukan kapitalisasi pasar. Perusahaan menambahkan bahwa sejak penawaran umum perdana tahun 2000, harga saham bank telah ditentukan secara transparan di Bursa Efek Indonesia.

“Saat penempatan strategis privat dilakukan, kapitalisasi pasar BCA berdasarkan harga saham rata-rata berada di kisaran Rp 10 triliun,” ujar Sekretaris Perusahaan I Ketut Alam Wangsawijaya. “Akuisisi 51 persen oleh konsorsium FarIndo melalui Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) mencerminkan kondisi pasar saat itu, dan prosesnya dijalankan oleh pemerintah secara transparan dan akuntabel.”

Bank tersebut juga membantah kabar bahwa mereka memiliki utang sebesar Rp 60 triliun kepada pemerintah. Sebaliknya, angka tersebut merupakan obligasi pemerintah yang tercatat sebagai aset di neraca BCA, yang telah lunas pada tahun 2009, ungkap perusahaan.

Meskipun ada bantahan, saham BCA tetap tertekan. Saham turun selama tiga sesi berturut-turut hingga 19 Agustus, ditutup 2,3 persen lebih rendah di level Rp 8.500, dengan 128,6 juta lembar saham berpindah tangan. Saham telah turun 3,95 persen selama seminggu terakhir dan 10,5 persen selama tiga bulan terakhir, dengan investor asing mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 7,66 triliun selama periode tersebut.

Penurunan ini terjadi di tengah spekulasi yang berkembang mengenai kemungkinan negara akan mengambil alih kembali kendali BCA, yang semakin memperparah volatilitas.

Namun, para analis menyoroti bahwa fundamental bank tersebut tetap kuat. BCA melaporkan kinerja yang kuat pada paruh pertama tahun 2025, dengan pertumbuhan kredit konsolidasi mencapai 12,9 persen year-on-year menjadi Rp 959 triliun ($58,21 miliar).

Laba bersih naik 8 persen year-on-year menjadi Rp 29 triliun, didukung oleh penyaluran kredit yang solid, likuiditas yang stabil, dan peningkatan volume transaksi.

TAGGED:Akuisisi BCABCADjarum GroupSaham BCA

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook Copy Link Print
Share
Previous Article Direktur Utama KAI Peringatkan Bom Waktu Finansial dalam Proyek Whoosh Kereta Cepat Pertama di Indonesia
Next Article Danantara Turun Tangan Membantu Menyelesaikan Masalah Beban Keuangan KCIC Whoosh
Leave a Comment Leave a Comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Utama

© 2022 Jurnalnetizen.com Network. All Rights Reserved.
  • About Us
  • Disclaimer
  • Terms of Service
  • Privacy Policy
  • Contact Us
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?

Not a member? Sign Up