Jurnalnetizen.com – Gubernur Jakarta Pramono Anung menegaskan kembali komitmen pemerintahannya untuk melanjutkan pembangunan tanggul raksasa di sepanjang pantai utara Jawa, sebuah proyek yang telah lama tertunda yang bertujuan untuk melindungi ibu kota dari erosi pantai, banjir pasang, dan penurunan tanah.
Tanggul lepas pantai, rencana infrastruktur besar yang membentang di sepanjang garis pantai utara Jawa, telah dimasukkan dalam agenda strategis pemerintah pusat. Gubernur Pramono mengatakan Jakarta telah menjadikan proyek tersebut sebagai prioritas regional juga, mengingat kerentanan kota terhadap naiknya permukaan air laut dan penurunan tanah, terutama di distrik-distrik utara.
Menurut perkiraan pemerintah, tanggul tersebut akan membentang sepanjang 500 kilometer dari Banten di ujung barat Jawa hingga Jawa Timur, dengan total biaya yang diproyeksikan sebesar $80 miliar.
“Pemerintah Jakarta sebelumnya mulai mengerjakan tanggul beton, dan kami akan melanjutkan proyek ini sesuai dengan arahan dari Presiden Prabowo Subianto,” kata Pramono. “Kami telah memulai pembangunan di daerah Muara Angke, yang akan menjadi lokasi awal kami.”
Berdasarkan rencana saat ini, pemerintah provinsi Jakarta bertanggung jawab untuk membangun tanggul sepanjang 19 kilometer di wilayah hukumnya meningkat dari 12 kilometer awal, kata Pramono. Jakarta akan membutuhkan sekitar $10 miliar selama dekade berikutnya untuk menyelesaikan bagiannya.
“Saat ini kami sedang menjajaki sumber pendanaan untuk mendukung proyek besar ini,” katanya.
Pada hari Kamis, Presiden Prabowo secara resmi mengumumkan dimulainya proyek pembangunan tanggul laut yang telah lama ditunggu-tunggu, dan menyebutnya sebagai langkah penting dalam menjaga keamanan kota-kota pesisir yang padat penduduk di seluruh Jawa.
Awalnya diusulkan pada tahun 1995 oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), proyek ini telah mengalami penundaan berulang selama hampir 30 tahun. Berbicara di Konferensi Indonesia tentang Infrastruktur di Jakarta International Convention Center, Prabowo menekankan urgensi tindakan.
“Proyek ini mencakup jarak yang luar biasa sejauh 500 kilometer dari Banten di barat hingga Gresik di Jawa Timur dengan perkiraan biaya $80 miliar,” kata presiden. “Ini telah dibahas selama tiga dekade. Kami tidak akan lagi memperdebatkannya kami akan mulai membangun.”
Pembangunan akan memprioritaskan wilayah yang paling rentan terhadap banjir rob dan kenaikan muka air laut, khususnya Jakarta, serta kota-kota di Jawa Tengah seperti Semarang, Pekalongan, dan Brebes.
Presiden Prabowo juga menegaskan bahwa akan dibentuk badan khusus pemerintah untuk mengawasi dan mengoordinasikan pelaksanaan megaproyek tersebut.