Jurnalnetizen.com – Kementerian Pertanian RI telah melaksanakan panen raya jagung di lahan yang sebelumnya tidak diolah di Bantul, Yogyakarta.
“Ini luar biasa. Lahan yang tadinya tidak layak untuk pertanian kini telah dialihfungsikan dan ditanami jagung, dan hasilnya luar biasa,” kata Yudi Sastro, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, saat panen raya pada Sabtu.
Luas lahan yang dipanen mencapai tiga hektare. Menurut Sastro, lahan tersebut sebelumnya tidak pernah diolah karena kesuburan tanah yang buruk, tetapi upaya bersama telah berhasil mengubahnya menjadi lahan pertanian yang produktif.
“Produktivitasnya luar biasa, mencapai 9 ton per hektare, yang berada di atas rata-rata nasional. Ini adalah contoh kolaborasi yang kuat, sebagaimana yang telah diinstruksikan presiden untuk bekerja sama menuju swasembada pangan,” katanya.
Inisiatif penanaman jagung merupakan bagian dari program pemerintah yang lebih luas bekerja sama dengan Kepolisian Nasional (Polri), yang menargetkan 1 juta hektare penanaman jagung di seluruh Indonesia.
Kementerian melaporkan, sejak Oktober 2024 hingga Mei 2025, total luas tanam jagung sudah memenuhi target tahunan.
“Dengan momentum ini, kami harapkan luas tanam dan panen bisa meningkat dua kali lipat, dan mudah-mudahan produksinya juga meningkat signifikan,” imbuh Sastro.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih yang turut hadir dalam panen raya ini menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah daerah, Kementerian Pertanian, Polri, dan Tentara Nasional (TNI) dalam mewujudkan swasembada pangan.
“Di Bantul, kita sudah surplus beras, dan kita harapkan produksi jagung juga terus meningkat,” katanya.
Presiden Prabowo Subianto telah menetapkan empat komoditas unggulan, yakni jagung, beras, gula, dan garam, sebagai prioritas untuk mewujudkan swasembada pangan tahun ini.