Jurnalnetizen.com – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah meluncurkan sejumlah kebijakan baru untuk meningkatkan mutu guru dan penilaian siswa.
Kebijakan baru ini bertujuan untuk mewujudkan visi pendidikan bermutu bagi semua dan berkontribusi pada pengembangan sumber daya manusia, kata Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti di Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu.
“Penyederhanaan rapor guru dilakukan agar guru lebih fokus pada proses belajar mengajar,” ungkapnya.
Untuk meningkatkan kompetensi guru, Kementerian telah melaksanakan sejumlah program pelatihan baru.
Di antaranya pelatihan wajib bagi guru tentang pengintegrasian pendidikan karakter dan nilai-nilai dalam semua mata pelajaran. Kementerian juga memberikan pelatihan khusus kepada konselor sekolah.
“Mulai tahun ajaran 2025–2026, pelatihan kecerdasan buatan akan diberikan kepada guru,” ungkapnya.
Untuk kurikulum sekolah, ia menegaskan bahwa kurikulum 2013 masih berlaku. Namun, kurikulum ini diterapkan dengan pendekatan deep learning untuk mengurangi beban belajar.
Sebagai bentuk evaluasi baru, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga akan mulai menyelenggarakan Ujian Prestasi Akademik (TKA) bagi mahasiswa pada November 2025. Ujian ini tidak bersifat wajib dan tidak menjadi penentu kelulusan.
Menurut Abdul Mu’ti, ujian ini bertujuan untuk menilai capaian pembelajaran setiap mahasiswa dan menilai akreditasi Sistem Penjaminan Mutu (SPM) di tingkat daerah.
Ia menambahkan, nilai TKA akan menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam jalur penerimaan mahasiswa baru berbasis prestasi di perguruan tinggi dan sekolah.