Jurnalnetizen.com – Iran menyerukan kepada semua anggota PBB, termasuk Indonesia, untuk mengambil tindakan kolektif setelah Israel mengebom ibu kotanya, Teheran.
Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap Iran pada Jumat pagi waktu setempat serangan yang terutama menargetkan fasilitas nuklir dan ilmuwan peneliti Iran. Kedutaan Besar Iran di Jakarta mengatakan pada hari yang sama bahwa Israel yang mereka sebut sebagai “rezim Zionis yang brutal” telah melanggar integritas teritorial Iran. Kedutaan Besar tersebut juga mengecam Israel karena melanggar hukum internasional. “Semua negara anggota PBB, terutama negara-negara regional dan Islam, anggota Gerakan Non-Blok, dan semua negara yang peduli dengan perdamaian dan keamanan internasional diharapkan segera mengutuk agresi kriminal ini dan mengambil tindakan kolektif dan mendesak untuk menghadapi petualangan berbahaya ini yang tidak diragukan lagi telah mengekspos perdamaian dan keamanan global terhadap ancaman yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata kedutaan dalam sebuah pernyataan.
Iran telah meminta pertanggungjawaban Israel dan para pendukungnya atas “setiap konsekuensi berbahaya dari agresi luas rezim Zionis” terhadap tanah airnya. Teheran menulis bahwa mereka memiliki “hak yang sah dan sah” untuk menanggapi agresi tersebut berdasarkan perjanjian pendirian kelompok tersebut Piagam PBB, yang mengisyaratkan pembalasan mungkin sedang berlangsung. Negara itu menyatakan bahwa angkatan bersenjatanya akan menanggapi dengan sekuat tenaga untuk melindungi kedaulatannya.
Beberapa jam setelah pengeboman, Indonesia anggota PBB dan negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia
mengeluarkan pernyataan menteri luar negeri yang “mengutuk keras” serangan tersebut, sambil memperingatkan bahwa serangan tersebut dapat memicu konflik yang lebih luas. Kementerian tersebut juga mengatakan: “Indonesia menegaskan kembali kewajiban setiap negara untuk menyelesaikan perbedaan mereka melalui cara damai sesuai dengan hukum internasional.”
Sebanyak 383 warga negara Indonesia saat ini tinggal di Iran, menurut pemerintah.
Pernyataan Iran tidak menyebutkan negara yang dianggapnya sebagai pendukung Israel. AS adalah pendukung militer utama pasukan Israel. Namun, Washington telah membantah keterlibatan apa pun dalam serangan Israel baru-baru ini karena diplomat utamanya Marco Rubio menyebut serangan itu sebagai “tindakan sepihak”.