Jurnalnetizen.com – Dana investasi negara Indonesia, Danantara, membantah adanya pembicaraan resmi terkait akuisisi saham minoritas di perusahaan teknologi raksasa GoTo, menyusul spekulasi media tentang potensi keterlibatannya dalam kesepakatan merger.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada hari Senin, Direktur Pelaksana Investasi Danantara, Stefanus Ade Hadiwidjaja, mengatakan bahwa dana tersebut belum memulai tinjauan atau penilaian formal apa pun terkait dengan kemungkinan investasi di GoTo.
“Saat ini belum ada pembicaraan mengenai hal ini,” kata Ade. “Pada prinsipnya, Danantara Indonesia tetap terbuka terhadap peluang investasi yang sejalan dengan mandat kami untuk memperkuat sektor-sektor strategis dan berkontribusi pada penciptaan nilai ekonomi nasional.”
Pernyataan tersebut muncul sebagai tanggapan atas laporan Bloomberg yang diterbitkan Jumat lalu, yang mengklaim Danantara sedang mempertimbangkan partisipasi dalam usulan merger senilai $7 miliar antara GoTo dan perusahaan transportasi daring Grab yang berbasis di Singapura.
Baik GoTo maupun Grab belum mengonfirmasi potensi merger tersebut secara terbuka, yang telah menjadi topik spekulasi utama di ruang teknologi dan investasi regional.
Ade menekankan bahwa Danantara mematuhi proses evaluasi yang ketat sebelum berkomitmen pada investasi apa pun. “Setiap keputusan investasi dibuat secara selektif, mengikuti tinjauan komprehensif, prinsip manajemen risiko yang baik, dan pandangan yang jelas tentang pengembalian yang berkelanjutan bagi negara,” tambahnya.