Jurnalnetizen.com – Kementerian Pertahanan Indonesia menandatangani 27 perjanjian kerja sama senilai total Rp 33 triliun (sekitar $2 miliar) pada hari Rabu untuk pengadaan peralatan pertahanan dan peningkatan rumah sakit militer, dalam upaya untuk memodernisasi angkatan bersenjata negara tersebut.
Perjanjian tersebut ditandatangani selama Indo Defense 2025 Expo & Forum di Jakarta dan disaksikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, yang menggambarkan kesepakatan tersebut sebagai demonstrasi konkret dari komitmen pemerintah untuk membangun sistem pertahanan nasional yang tangguh dan modern.
Proyek-proyek tersebut meliputi renovasi 20 rumah sakit militer yang dioperasikan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI), serta akuisisi dan pengembangan barang dan jasa terkait pertahanan melalui perusahaan pertahanan milik negara dan swasta.
Di antara perusahaan yang berpartisipasi adalah perusahaan pertahanan milik negara utama seperti PAL Indonesia, Dirgantara Indonesia, Pindad, LEN Industri, dan Dahana, bersama dengan mitra sektor swasta termasuk Republik Defens Indonesia, Tesco Indomaritim, Aggiomultimex International Grup, dan Ellips Projects UK.
Dalam perjanjian terpisah, Indonesia juga menandatangani nota kesepahaman dengan Turki untuk pengadaan jet tempur generasi kelima. Nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Menteri Pertahanan Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin dan Menteri Industri Pertahanan Turki Haluk Görgün.
“Pertahanan merupakan salah satu fondasi kemerdekaan dan kesejahteraan nasional,” kata Presiden Prabowo dalam upacara tersebut. “Indonesia berupaya menjadi tetangga yang baik dekat, menengah, dan jauh dan meskipun perang selalu menjadi pilihan terakhir kita, kita tidak akan pernah mundur jika itu diperlukan.”
Prabowo juga menyampaikan pidato di hadapan perwakilan dari 55 negara yang hadir pada pembukaan pameran tersebut, menyerukan kerja sama yang lebih erat untuk mendorong perdamaian global dan kesejahteraan bersama.