Jurnalnetizen.com – Indonesia menantikan perluasan ASEAN dengan kemungkinan bergabungnya Timor-Leste dan Papua Nugini ke dalam blok Asia Tenggara, menurut Presiden Prabowo Subianto.
Para pemimpin Asia Tenggara saat ini berada di ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur, untuk menghadiri KTT ASEAN selama dua hari. Transkrip pidato Prabowo di sesi pleno menunjukkan bahwa pemimpin Indonesia tersebut menginginkan perluasan kelompok tersebut. Ia menyebutkan Papua Nugini dan juga Timor-Leste, yang kini semakin mendekati keanggotaan penuh. Perdana Menteri Timor-Leste Xanana Gusmao juga berada di ruangan tersebut saat itu.
“Kami menyambut baik partisipasi Timor-Leste, dan kami mendukung [mereka] untuk menjadi anggota penuh ASEAN sesegera mungkin, jika memungkinkan, [dalam] tahun ini,” kata Prabowo.
Ia menambahkan: “Kami ingin mengusulkan partisipasi tetangga dekat kami, yaitu Papua Nugini. Mereka telah menyatakan keinginan mereka untuk bergabung dengan ASEAN. Dalam situasi ketidakpastian geopolitik saat ini, semakin kuat ASEAN, semakin banyak pula suara kami dalam wacana negara-negara besar.”
Prabowo mengatakan bahwa ASEAN yang beranggotakan 12 negara dapat meningkatkan peran klub tersebut di dunia. Ia bahkan mengungkapkan bahwa ASEAN sudah “sebesar seluruh Uni Eropa (UE)” dari segi populasi. Namun, perkiraan resmi menunjukkan bahwa UE adalah rumah bagi lebih dari 448 juta orang, sementara populasi ASEAN sudah mencapai 670 juta jiwa. Prabowo dari Indonesia juga mengatakan pada konferensi tingkat tinggi tersebut bahwa pertumbuhan ekonomi ASEAN adalah yang “tercepat di planet ini,” sambil menyerukan kepada rekan-rekannya untuk tidak “meremehkan” kekuatan dan kekuasaan kawasan tersebut.
Timor-Leste pertama kali mengajukan permohonan untuk bergabung dengan ASEAN pada tahun 2011, tetapi baru mengalami kemajuan besar sekitar satu dekade kemudian. Pada tahun 2022, ASEAN setuju “pada prinsipnya” untuk menerima Timor-Leste sebagai anggota ke-11 klub tersebut. Sejak saat itu, pekerjaan sedang berlangsung bagi Timor-Leste untuk mengamankan kursi di kelompok ASEAN, termasuk membuat negara setengah pulau itu memenuhi kriteria yang diuraikan dalam peta jalan keanggotaannya. Diplomat tinggi Malaysia Mohamad Hasan baru-baru ini mengatakan bahwa Timor-Leste dapat menjadi anggota penuh pada bulan Oktober, menurut AFP. Pembangunan infrastruktur Dili yang kurang bergairah, ketimpangan, antara lain, telah menjadi kendala bagi proses keanggotaannya.
Papua Nugini pertama kali menghadiri pertemuan kelompok regional di Manila sebagai pengamat pada tahun 1976. Laporan media menunjukkan bahwa lokasi geografis Papua Nugini menjadi hambatan utama bagi aksesinya ke ASEAN. Apa yang disebut Piagam ASEAN menyatakan bahwa kelompok tersebut mengharuskan anggota barunya untuk memenuhi kriteria tertentu, termasuk berlokasi di Asia Tenggara. Papua Nugini secara geografis merupakan bagian dari Oseania.