Jurnalnetizen.com – Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menegaskan pentingnya penciptaan lapangan kerja yang inklusif untuk memastikan kesempatan yang sama dan pekerjaan yang layak bagi semua individu, termasuk penyandang disabilitas.
Hal tersebut disampaikan Menteri saat meresmikan pembukaan Bursa Kerja (Job Fair) 2025 di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Kamis.
“Yang membedakan Job Fair tahun ini adalah adanya 135 lowongan kerja yang khusus diperuntukkan bagi penyandang disabilitas,” kata Yassierli.
Ia menegaskan bahwa Kementerian Ketenagakerjaan terus berupaya mendorong terciptanya lapangan kerja yang inklusif bagi para pencari kerja dan pekerja penyandang disabilitas.
“Kita ingin membangun ekosistem ketenagakerjaan yang inklusif. Untuk itu, kita telah membentuk direktorat khusus yang fokus pada penempatan kerja bagi penyandang disabilitas. Hal ini menegaskan kembali komitmen kita bahwa setiap warga negara Indonesia harus memiliki kesempatan yang sama,” tegas Menteri Ketenagakerjaan.
Yassierli menjelaskan bahwa Kementerian Ketenagakerjaan mengambil langkah proaktif dengan bekerja sama dengan pemangku kepentingan terkait untuk mengembangkan jenis pekerjaan, kerangka regulasi, dan persyaratan kompetensi yang sesuai untuk mendorong terciptanya tempat kerja yang inklusif.
“Peluang tersebut kini bisa diperoleh melalui Job Fair tahun ini,” ujarnya.
Job Fair 2025 yang mengusung tema “Optimalisasi Talenta Unggul untuk Indonesia Emas 2045” ini menyediakan 52.476 lowongan kerja, yang terdiri dari 17.847 lowongan kerja tatap muka dan 34.629 lowongan kerja daring.
Ajang ini diikuti oleh ratusan perusahaan dari berbagai sektor, baik manufaktur maupun jasa.
Job Fair yang akan dimulai pada Jumat (23/5) ini akan diisi dengan wawancara langsung, konsultasi karier, pameran program ketenagakerjaan yang bekerja sama dengan kementerian lain, serta dialog interaktif dengan tokoh-tokoh penting.
“Tujuan kami adalah agar seluruh pencari kerja memperoleh akses kesempatan kerja yang adil, setara, dan transparan, sehingga kesejahteraan dan jaminan sosial dapat ditingkatkan, serta perusahaan dan industri dapat tumbuh dan berkembang sehingga dapat berkontribusi terhadap terwujudnya Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.