Jurnalnetizen.com – Kantor Komunikasi Presiden (KSP) menyatakan, tuberkulosis harus segera diatasi untuk mencapai status negara maju. Sebab, penyakit ini telah merenggut nyawa dan menghambat warga negara Indonesia untuk masuk ke masyarakat global dan berbisnis.
Kepala KSP Hasan Nasbi menyampaikan hal tersebut dalam acara Peluncuran Nasional Gerakan Bersama Penguatan Desa Siaga Tuberkulosis di Jakarta, Jumat.
Mengutip pernyataan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Nasbi menyebutkan, setiap empat menit, satu orang di Indonesia meninggal karena TB.
“Kita kehilangan sumber daya manusia. Sementara, kita ingin maju menjadi negara maju. Negara maju hanya bisa dicapai dengan sumber daya manusia yang berkualitas,” tegasnya.
Selain merenggut nyawa, TB juga menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Misalnya, beberapa waktu lalu, surat keterangan bebas TB menjadi syarat wajib untuk bepergian ke Jepang yang membuat kegiatan bisnis menjadi terhambat.
“Hal ini berdampak pada kita semua,” ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa pendidikan yang baik dan makanan bergizi saja tidak cukup; sumber daya manusia juga harus terbebas dari TB.
Nasbi mencontohkan TB sebagai penyakit yang banyak ditemukan di negara-negara terbelakang.
Oleh karena itu, pemerintah menjadikan pemberantasan TB sebagai salah satu program unggulan bidang kesehatan yang berdampak cepat, di samping membangun rumah sakit berkualitas di daerah dan menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan gratis (CKG).
Selain itu, pemerintah mendorong peran serta masyarakat untuk mendukung pasien TB dalam melawan penyakitnya dengan rutin minum obat.
“Dukungan masyarakat itu penting. Kalau ada yang tahu ada yang terkena TB, jangan dibiarkan begitu saja. Dukung mereka untuk minum obat,” ingatnya.
Nasbi juga menilai upaya pemerintah harus didukung oleh bantuan dari berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan keberhasilan pemberantasan TB.