Jurnalnetizen.com – Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan komitmennya untuk mengusut tuntas dan mengevaluasi semua laporan kasus keracunan pangan terkait Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Bandung dan Tasikmalaya, Jawa Barat.
Dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu, Kepala BGN Dadan Hindayana menyatakan, pihaknya telah bertindak cepat menanggapi kejadian tersebut.
“BGN benar-benar berkomitmen untuk mengidentifikasi penyebab pasti kasus ini dan melakukan evaluasi menyeluruh agar tidak terulang lagi,” ujarnya.
Hindaya menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor antara lembaga pendidikan, pakar gizi, penyedia bahan, dan otoritas terkait untuk memastikan bahwa program MBG secara konsisten menyediakan makanan yang memenuhi standar keamanan.
Ia mengatakan, berdasarkan hasil uji awal yang dilakukan tim pakar gizi, makanan yang diduga terkontaminasi di Jawa Barat dalam kondisi baik sebelum didistribusikan kepada penerima manfaat.
“Kami dapat meyakinkan masyarakat bahwa semua proses, mulai dari pemasakan hingga pendistribusian, telah mengikuti standar operasional. Namun, kami masih melihat perlunya investigasi mendalam untuk mengetahui akar permasalahannya,” tegasnya.
Kepala BGN Dapur Umum MBG di Tasikmalaya, Michael Julius Tobing, menegaskan bahwa bahan makanan dan bumbu yang digunakan untuk membuat makanan tersebut telah ditangani dengan baik sebelum dimasak.
“Semua bahan makanan, termasuk tahu, ayam, nasi, sayur, dan kentang, telah melalui pemeriksaan kualitas yang ketat sebelum diolah,” tegasnya.
BGN juga memastikan bahwa semua siswa yang terdampak kasus keracunan telah mendapatkan perawatan medis di fasilitas kesehatan setempat.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota Bandung melaporkan bahwa siswa SMP Negeri di Bandung mengalami gejala keracunan makanan setelah mengonsumsi makanan yang disediakan MBG pada 29 April lalu. Begitu pula dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya yang melaporkan adanya gejala keracunan pada 25 siswa SD dan SMP.