Jurnalnetizen.com – Produsen mobil asal Tiongkok Wuling Motors telah resmi meluncurkan kendaraan listrik komersial (EV) pertamanya untuk pasar Indonesia di Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2025, yang diselenggarakan Selasa di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Langkah ini menandakan rencana Wuling untuk memperluas jangkauan EV-nya di luar mobil penumpang, memanfaatkan permintaan negara yang terus meningkat akan solusi logistik dan transportasi yang ramah lingkungan.
“Pasar EV di Indonesia terus tumbuh. Pangsa pasar nasional telah mencapai 8,1 persen, berkat dukungan kuat pemerintah. Kami yakin tren positif ini akan terus berlanjut,” kata Kharismawan Awangga, Sales Operation Director Wuling Motors.
Berbicara di acara tersebut, Wuling juga memperkenalkan model kendaraan listrik komersial yang belum diberi nama kepada publik Indonesia untuk pertama kalinya. Ini menandai penampilan keempat merek tersebut di PEVS dan yang paling signifikan hingga saat ini.
“Segmen kendaraan komersial memiliki persyaratan yang unik,” kata Ricky Christian, Direktur Operasi Pemasaran Wuling Motors. “Kami telah melakukan diskusi ekstensif dengan para pemangku kepentingan untuk mengembangkan kendaraan yang memenuhi permintaan pasar. Biaya pengoperasian yang rendah, kinerja yang andal, dan kapasitas kargo yang optimal adalah prioritas utama kami.”
Kendaraan listrik komersial tersebut dijadwalkan memasuki pasar Indonesia pada kuartal ketiga tahun 2025. Wuling berencana untuk merakit kendaraan tersebut secara lokal di fasilitasnya di Cikarang, Jawa Barat, sebuah langkah yang sejalan dengan dorongan pemerintah untuk memperkuat produksi kendaraan listrik dalam negeri.
Pada bulan Januari, Wuling mulai beroperasi di pabrik baterai kendaraan listriknya di Cikarang, setelah investasi sebesar Rp 87 miliar ($5,4 juta). Fasilitas tersebut memproduksi baterai milik Wuling, yang diberi merek MAGIC, yang direkayasa untuk memberikan masa pakai 60 persen lebih lama daripada baterai kendaraan listrik konvensional.
Pada tahun 2024, total penjualan mobil grosir di Indonesia mencapai 865.723 unit, turun 13,9 persen secara tahunan dari 1.005.802 unit pada tahun 2023.