Kepolisian Israel membuka penyelidikan kriminal terhadap istri Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Sara Netanyahu. Sang suami juga masih menjelani sidang kasus korupsi.
Kejaksaan Agung Israel, dalam surat kepada Naama Lazimi, anggota parlemen Knesset dari partai oposisi Demokrat, Minggu (2/2/2025), mengungkap Sara dijerat atas tindak pidana. Disebutkan Sara mencampuri persidangan kasus korupsi yang dihadapi suaminya. Penyelidikan dilakukan setelah stasiun televisi Israel, Channel 12, menayangkan program investigasi berit pada Desember.
Lazimi membagikan surat tersebut di akun media sosial X yang isinya mengonfirmasi penyelidikan kriminal terhadap Sara telah dimulai pada 26 Desember.
Kantor Lazimi juga telah menghubungi Jaksa Agung setelah program berita Uvda di Channel 12.
Acara tersebut mengungkap bahwa Sara berusaha mengintimidasi saksi kunci dalam persidangan korupsi suaminya. Sidang kasus korupsi Netanyahu masih bergulir sampai saat ini.
Sara juga dituduh mengorganisasi demonstrasi untuk menyerang Jaksa Agung, wakilnya, serta beberapa orang lainnya yang dianggap memusuhi Netanyahu.
Penyelidikan tersebut dilakukan Kepolisian Israel yang dibantu departemen siber Kejaksaan Agung
Netanyahu pada Desember 2024 bersaksi dalam persidangan korupsi. Dia menghadapi dakwaan penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan publik dalam tiga kasus terpisah.
Persidangan yang telah ditunda berkali-kali sejak digelar pertama kali pada Mei 2020, salah satunya akibat perang di Gaza. Rangkaian sidang dijadwalkan berlangsung selama beberap bulan mendatang.
Dalam kasus pertama, Netanyahu dan istrinya dituduh menerima barang-barang mewah senilai lebih dari 260.000 dolar AS seperti cerutu, perhiasan, dan sampanye dari para miliarder dengan imbalan bantuan politik.
Dia menjadi perdana menteri Israel pertama yang sedang menjabat menghadapi sidang pidana.